GenPI.co Kepri - Konjen Jepang Takonai Susumu masih di Batam, kali ini ia menemui Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Jaminan untuk perusahaan dan investor Jepang.
Jaminan itu berupa kenyamanan berinvestasi di Batam. Saat ini sejumlah layanan terus ditingkatkan, sehingga Batam semakin ramah terhadap invetasi asing, salah satunya dari Jepang.
"Untuk investasi Jepang di Batam sudah banyak dan kami terus mengajak agar investor Jepang terus berinvestasi di sini," ujar Rudi usai menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan, Takonai Susumu, Jumat (26/8).
Rudi mengatakan, kedatangan Konjen Jepang itu membawa misi terkait kemudahan kepengurusan Izin Menggunakan Tenaga Asing (IMTA).
Tak dapat dipungkiri seiring masuknya investasi, para investor biasanya ingin membawa pekerja ahli.
Urusan membawa masuk pekerja saat ini memang cukup panjang, salah satunya harus mengurus ke pemerintah pusat.
"Untuk investasi tidak ada kendala di Batam. Hanya saja, untuk izin menetap sementara di Indonesia dan pembayaran pajak orang asing yang menjadi keluhan," kata Rudi.
Selain terkait izin, terkait urusan bayar pajak juga ribet. Pajak pekerja asing ini perdana wajib dibayar di Jakarta. Barulah bulan berikutnya bisa dibayarkan di daerah.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Pusat bagaimana agar pengurusan bisa dilakukan di daerah. Bisa juga menempatkan staf di PTSP jika bisa," kata Rudi.
Dalam pertemuan itu, Konjen Jepang juga menawarkan studi banding bagi para ulama di Jepang.
"Tadi katanya Batam hanya 2 orang, saya minta ditambah bila perlu sampai 5 orang. Untuk menambah wawasan ini, saya rasa sangat penting," kata Rudi,
Rudi berharap kerja sama antara Jepang dan Indonesia khususnya Batam terus meningkat.
"Jepang mulai membuka pintu masuk mulai 7 September semoga ini menjadi kabar baik bagi dunia pariwisata maupun investasi di Batam," ujar Rudi. (*)