Pemahaman Keliru, Capaian Vaksin Lansia di Kepri Terhambat

25 Agustus 2022 02:56

GenPI.co Kepri - Pencapaian vaksin lansia di Kepri terhambat dan belum mencapai target karena beberapa hal, salah satunya karena pemahanam keliru.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana.

Menurut dia, dari awal masyarakat khususnya lansia sudah menyerap informasi yang salah,.

BACA JUGA:  Duh, Vaksinasi Covid-19 di Kepri Belum Juga Capai Target

“Misalnya kalau lagi sakit tidak boleh vaksin. Dan yang paling berbahaya itu, informasi hoaks soal vaksin menyebabkan cacat atau kematian," kata Tjetjep, Rabu (24/8).

Menurut dia, informasi yang keliru itu diperoleh anggota keluarga dari media sosial, kemudian disampaikan kepada orang tua atau kakek dan neneknya secara lisan.

BACA JUGA:  Vaksinasi Booster di Kepri Lambat, Dinkes Beberkan Penyebabnya

Padahal sebenarnya, lansia yang dalam kondisi sakit karena tua, namun tensi darahnya masih normal, diperbolehkan untuk vaksin.

Anggota keluarga ada juga yang menganggap vaksin itu tidak dibutuhkan untuk lansia karena tidak beraktivitas di tempat keramaian.

BACA JUGA:  Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes di Kepri Dimulai

Padahal anggota keluarga lainnya beraktivitas di luar rumah, kemudian berinteraksi dengan lansia tersebut.

"Informasi yang keliru tersebut harus diperbaiki melalui sosialisasi secara masif. Pemerintah kabupaten dan kota perlu melibatkan camat, lurah, RW dan RT untuk memberi informasi yang benar serta mendorong para lansia suntik vaksin," ujarnya.

Bahkan kata dia, ada pendapat yang keliru juga kalau sudah vaksin pertama atau kedua, tidak perlu vaksin lagi karena sudah terbentuk kekebalan tubuh secara permanen.

Yang benar itu, masa efektivitas vaksin hanya 3-6 bulan selanjutnya perlu vaksin ketiga," ucapnya.

Tjetjep mencontohkan dirinya yang suntik vaksin penguat atau "booster" pada Februari 2022. Masa efektivitas vaksin membentuk kekebalan tubuhnya sudah habis karena sudah melewati enam bulan.

Vaksin Covid-19 berbeda dengan vaksin lainnya, misalnya vaksin cacar, yang masa efektivitasnya seumur hidup.

"Saya harus lebih waspada dalam berinteraksi karena masa efektivitas vaksin di dalam tubuh saya sudah habis. Saya masih menunggu vaksin keempat dari pemerintah pusat, yang sekarang masih difokuskan untuk tenaga kesehatan," tuturnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengungkapkan jumlah lansia yang sudah vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 73.989 orang atau 84,92 persen. Sisa target lansia yang belum divaksin 14.593 orang.

Sementara vaksin dosis kedua sebanyak 63.152 orang atau 72,48 persen, dan dosis ketiga 31.552 orang atau 36,21 persen.

Ia mengatakan dari data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri itu terlibat bahwa capaian vaksinasi dosis ketiga atau penguat masih relatif sedikit.(ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI