GenPI.co Kepri - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Kepulauan Riau (Kepri) mengusulkan dibukanya jalur penerbangan langsung ibadah umrah ke Arab Saudi dari Bandara Hang Nadim Batam. Alasannya, agar perputaran uang jamaah juga terjadi di dalam negeri.
Usulan itu didasari agar masyarakat tidak lagi berangkat ke Arab Saudi dari Singapura yang biayanya relatih lebih murah.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kepri Afrizal, mengatakan rata-rata warga Kepri lebih memilih berangkat melalui Singapura.
Mereka memilih itu lantaran biaya penerbangan yang lebih murah, letak geografis antar kedua wilayah juga lebih dekat dibanding harus berangkat melalui Jakarta.
"Selisih biaya yang dikeluarkan cukup besar, jamaah umrah Kepri berangkat dari Singapura dibanding Jakarta, bisa hemat uang sekitar Rp1-3 juta," katanya.
Dia menuturkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Wali Kota Batam, Pengelola Bandara Hang Nadim Batam, Gubernur Kepri bahkan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dapat merealisasikan penerbangan langsung untuk jemaah Umrah dari Batam ke Arab Saudi.
Menurutnya pihak-pihak terkait menyambut baik usulan tersebut, tetapi realisasinya tetap menunggu keputusan resmi dari Kemenhub selaku pihak yang mengurus transportasi di Indonesia.
"Tinggal menunggu surat keputusan Kemenhub saja, kalau yang lainnya tak masalah," kata dia.
Afrizal mengungkapkan, jika hal itu terwujud tentunya dapat meningkatkan perputaran uang di Kepri khususnya Batam. Karena akan lebih baik jemaah umrah membelanjakan uang mereka di dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dibanding harus membelanjakannya di Singapura.
"Kalau biaya penerbangan mahal sedikit dari Singapura tidak apa-apa, misalkan selisih Rp1 juta. Asalkan, warga Kepri bisa berangkat umrah dari Batam," kata Afrizal.
Dia juga mengatakan, beberapa kali penerbangan ibadah umrah dilakukan langsung dari Batam dan Tanjung Pinang ke Arab Saudi.
Namun, penerbangan tersebut menggunakan charter flight oleh agen travel umrah yang kebetulan berkantor pusat di Batam dan Tanjung Pinang.
"Jamaah tidak hanya asal Kepri, tapi ada dari Jambi hingga Aceh," kata Afrizal. (ant/*)