GenPI.co Kepri - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memprakirakan cuaca panas ekstrem di Kepulauan Riau (Kepri) belum akan berakhir.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam Suratman menyebut panas ekstrem di Kepri bisa berlanjut hingga September.
“Kondisi panas ekstrem bisa berlangsung hingga awal September,” ujar Suratman, Selasa (19/7).
Dia menjelaskan cuaca panas dalam beberapa hari terakhir disebabkan kelembapan udara lapisan atas relative kering.
Hal itu menyebabkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan kurang signifikan.
“Sinar Matahari langsung ke Bumi dan menyebabkan penguapan yang tinggi sehingga suhu terasa gerah hingga malam hari dan baru berkurang pada dini hari,” kata dia.
Suratman menjelaskan letak geografis juga menyebabkan Kepri mengalami cuaca paans.
“Batam atau Kepri dikelilingi sekitar 94 persen lautan sehingga penguapan tinggi dan suhu juga tinggi,” ucapnya.
Setelah cuaca panas ekstrem berakhir, Kepri akan memasuki periode puncak hujan pada September-Desember.
Menurut Suratman, panas nan terik dan kelembapan rendah bisa menyebabkan berbagai benda mudah terbakar.
Misalnya, pepohonan, sampah, dan dedaunan. Suratman pun mengimbau masyarakat menjaga lingkungan sebaik-baiknya.
“Diimbau senantiasa menjaga lingkungan dari potensi kebakaran, seperti membakar sampah tanpa diawasi, membuka lahan dengan cara dibakar, dan lain-lain,” kata Suratman. (ant)