GenPI.co Kepri - Vaksinasi booster di Kepri relatif lambat. Dinkes Kepri beberkan penyebabnya. Salah satunya, karena pemahaman yang keliru.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohamad Bisri mengatakan animo masyarakat untuk vaksinasi meningkat sejenak di awal akses perjalanan luar negeri dan dalam negeri dibuka.
“Jadi keinginan vaksinasi bagi sebagian orang hanya untuk memenuhi syarat perjalanan. Ini keliru," kata Bisri, Jumat (15/7).
Menurut dia, pemahaman yang keliru itu perlu diperbaiki. Vaksinasi merupakan program pemerintah yang gratis dan tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat saat pandemi Covid-19.
Menurut Bisri mestinya capaian vaksinasi, terutama dosis ketiga meningkat tajam. Namun kenyataannya target capaian 50 persen yang ditargetkan sejak akhir April 2022 hingga sekarang belum tercapai.
Menurut dia, salah satu penyebabnya, kekeliruan pemahaman terhadap fungsi vaksinasi dari untuk kesehatan diri menjadi pemenuhan syarat perjalanan.
Hal ini yang menyebabkan sebagian orang hanya suntik vaksin booster bila akan melakukan perjalanan ke luar dan dalam daerah.
Warga yang disuntik vaksin dosis booster paling banyak terjadi saat liburan menjelang Idulfitri.
"Semestinya tidak seperti itu. Vaksinasi itu adalah kebutuhan yang diperoleh secara gratis dari negara. Ini benar-benar untuk kebutuhan hidup agar daya tahan tubuh kita meningkat," ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, jumlah warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 1.771.399 orang atau 98,26 persen.
Kemudian dosis kedua 1.529.186 orang atau 84,83 persen, dan dosis ketiga 655.418 orang atau 47,72 persen.
"Kalau suntik vaksin dosis pertama dan kedua dilakukan Tahun 2021, maka efektivitas vaksin sudah menurun,” ujarnya.
Hal itu membuat bagi warga yang berusia minimal 18 tahun sebaiknya suntik vaksin dosis ketiga di gerai atau posko yang disediakan pemerintah. (ant)