Temuan Mobil Mewah Dilimpahkan ke Bea Cukai Batam

15 Juli 2022 04:00

GenPI.co Kepri - Temuan mobil mewah oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Kepri telah dilimpahkan ke Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Batam.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam, Rizki Baidillah mengatakan pelimpahan perkara itu telah dilakukan pada Rabu (13/7) sore.

Tiga mobil mewah yang ditemukan di gudang PT SPL, Penuin, Lubuk Baja ini diserahkan ke Bea Cukai Batam karena masuknya mobil mewah tersebut melanggar aturan kepabeanan.

BACA JUGA:  Penyelundupan Tas dan Dompet Mewah di Batam Terungkap, Lokasinya?

Rizki mengatakan pihaknya telah melakukan pengamanan atas tiga unit mobil tersebut ke TPP KPU Bea Cukai Tipe B Batam di Batu Ampar.

Pihaknya masih melakukan penelitian dan permintaan keterangan terhadap pihak terkait.

BACA JUGA:  Bea Cukai Dalami Temuan Tas dan Dompet Mewah Selundupan di Batam

“Untuk detail lainnya masih menunggu hasil dari penyidik KPU BC Batam,” ujarnya, Kamis (14/7).

Rizki menyebut berdasarkan pemeriksaan awal tiga mobil mewah ini tidak dilengkapi dengan dokumen.

BACA JUGA:  Polda Kepri Ungkap Penyelundupan Mobil Mewah Tanpa Dokumen

“Mobil diduga berasal dari Singapura,” kata dia.

Tiga mobil yang diamankan tersebut yakni Honda NSX, Nissan tipe Fairlady z Nismo dan Nissan Nismo 380Rs.

Honda NSX adalah mobil tipe sedan dengan kapasitas 2 kursi. Mobil ini mengambil basis dari konsep HP-X (Honda Pininfarina eXperimental) pada tahun 1984. Dikutip Antara, mobil sport ini di Amerika dijual dengan harga 157.500 dolar atau sekitar Rp2,2 miliar.

Sementara itu Nissan Fairlady Z dibekali mesin V6 twin-turbo berkapasitas 2.997 cc yang mampu menyemburkan tenaga 405 dk dan torsi 475 Nm.

Nissan membanderol Fairlady Z seharga 6.966.300 yen atau Rp 869,3 juta. Sedangkan, Nissan Nismo type 380rs di Jepang dijual dengan kisaran harga 5,3 juta yen atau sekitar Rp661,4 juta. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI