GenPI.co Kepri - Daging sapi segar di Tanjung Pinang mahal, tapi pemerintah menyediakan solusi di gudang Bulog.
Harga daging sapi segar yang merangkak naik ini sudah terjadi sejak menjelang Hari Raya Iduladha.
Hal itu diketahui saat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tanjung Pinang melakukan monitoring terkait harga barang kebutuhan pokok, di Pasar Baru Tanjung Pinang, Jumat (8/7).
Kepala Disdagin Tanjung Pinang, Riany mengatakan saat ini untuk harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Kecuali daging sapi segar dan cabai mengalami kenaikan. Namun, stok kebutuhan pangan masyarakat masih aman.
"Untuk harga rata-rata daging sapi segar saat ini mencapai Rp160-Rp170 ribu per kilogram (kg), yang sebelumnya dipatok pedagang kisaran Rp130 ribu per kg," ucapnya.
Kenaikan itu, kata Riani, karena Tanjung Pinang belum menerima pasokan sapi dari luar Kepri untuk mengantisipasi terkait penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak.
Selain itu juga, belum ada rekomendasi dari badan karantina kesehatan Tanjung Pinang untuk dapat menerima sapi dari luar.
“Dan kami juga menjaga agar sapi-sapi di Tanjung Pinang tidak terkontaminasi, karena inilah ketersediaan sapi minus,” kata dia.
Biasanya pemotongan sapi satu ekor tiap satu hari, namun saat ini satu ekor untuk tiga hari.
Riany mengatakan pihaknya juga sudah koordinasi dengan DP3 terkait ketahanan pangan untuk daging sapi segar.
Bagi masyarakat yang tidak bisa membeli daging sapi segar, Riany menyarankan bisa beralih konsumsi daging beku.
Selain lebih bersih dan ada BPOM nya, harga daging beku juga relatif lebih murah, rasanya juga tidak berbeda.
"Pemerintah telah menyediakan daging sapi beku sebagai alternatif, Jika biasanya iduladha stok daging beku di gudang bulog hanya 1-2 ton. Sekarang ada 5 ton," ucapnya. (*)