Batam Dilarang Datangkan Hewan Kurban Lagi dari Lampung

07 Juli 2022 18:58

GenPI.co Kepri - Kota Batam dilarang datangkan hewan kurban lagi dari Lampung. Hal ini menyusul ditemukannya belasan hewan kurban dari Lampung Tengah terpapar PMK.

Larangan ini dikatakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi.

Ia menyebut Kota Batam dilarang mendatangkan hewan kurban dari Lampung, menyusul ditemukannya 15 ekor sapi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Lampung Tengah.

BACA JUGA:  Waduh! Ratusan Sapi di Batam Diduga Mengidap PMK

"Tidak boleh lagi, ini sesuai surat edaran Kasatgas Pusat Nomor 3 Tahun 2022 tanggal 3 Juli 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas Hewan Berbasis Kewilayahan," kata Rika Azmi, Kamis (7/7).

Ia pun memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban Iduladha, Batam bisa mendatangkan sapi dari daerah surplus di wilayah Kepri seperti Natuna, Anambas dan Bintan.

BACA JUGA:  202 Sapi yang Diduga PMK di Batam Mulai Membaik

"Kalau lalu lintas hewan kurban dalam daerah masih boleh," ujarnya.

Dia berharap dengan pasokan hewan kurban sebanyak 813 ekor sapi dan sekitar 3.000 ekor kambing yang sebelumnya didatangkan dari Lampung Tengah, ditambah stok peternak lokal bisa mencukupi kebutuhan hewan kurban di Batam.

BACA JUGA:  Sapi Pengidap PMK Ringan Diberi Sertifikat Layak Kurban

Jika pun tidak mencukupi, umat muslim yang akan berkurban karena keterbatasan mobilitas ternak di tengah mewabahnya PMK diimbau bisa ikut berkurban di wilayah-wilayah penghasil ternak.

"Kalau untuk di Kepri, bisa dilakukan di Natuna, Anambas, dan Bintan," ucap Rika.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri Wahyu Wahyudin mengatakan Batam masih defisit sekitar 2.000 ekor sapi dari total kebutuhan sebanyak 3.000 ekor.

"Pasokan sapi di Batam berasal dari Lampung Tengah, namun sekarang sudah tak bisa lagi karena ada kebijakan Satgas PMK Pusat," imbuhnya.

Ia menyarankan pemerintah dapat mengizinkan pengiriman sapi kurban dari Kuala Tungkal Jambi atau Riau guna menutupi defisit hewan kurban jelang Iduladha.

Paling tidak, menurutnya, ada 500 sampai 1.000 ekor lagi pemasukan sapi kurban ke Batam agar defisitnya tidak terlalu banyak.

"Kami khawatir, pasokan hewan kurban sedikit akan memicu lonjakan harga, hingga menyebabkan inflasi," kata Wahyudin.

Berdasarkan data DKP2KH Kepri, sebanyak 15 ekor sapi di Batam terpapar PMK setelah diuji tes Balai Veteriner (Bavet) Bukittinggi tanggal 3 Juli 2022.

Sapi terkena PMK tersebut didatangkan dari luar Provinsi Kepri yaitu Lampung Tengah.

Namun kondisi sapi PMK ini diklaim sudah membaik, karena sudah diberikan vitamin ecoenzim dan jamu.(ant)

 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI