Singapura Krisis Daging Ayam, BRIN Dorong Kepri Jadi Penyuplai

01 Juli 2022 17:23

GenPI.co Kepri - Memasuki pertengahan 2022, Singapura krisis stok daging ayam, BRIN mendorong Kepri jadi penyuplai kebutuhan daging ayam Singapura.

Peneliti Pusat Riset Kewilayahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dedi Arman mengatakan pengusaha Indonesia khususnya yang tinggal di Provinsi Kepri harus membaca peluang ini.

Ia mengatakan, stok daging ayam di Singapura mengalami krisis setelah Malaysia menghentikan pasokan ayam ras ke negara tetangganya itu mulai 1 Juni 2022.

BACA JUGA:  Harga Telur Ayam di Batam Tembus 49 Ribu Per Papan

"Ini tentu menjadi peluang besar bagi Indonesia, terutama Kepri karena wilayahnya berdekatan dengan Singapura," kata Dedi Arman, Jumat (1/7).

Kecenderungan Singapura yang sering mengalami krisis pangan karena terhentinya atau kekurangan pasokan daging menjadi rezeki nomplok yang harus dimanfaatkan.

BACA JUGA:  Ibu-ibu Jangan Kaget, Harga Ayam Potong Naik

"Singapura tidak harus dipandang sebagai pesaing, tetapi juga dipandang sebagai pasar empuk di bidang peternakan," ujarnya.

Salah satu penyuplai daging yang bisa menjadi contoh menurutnya adalah peternakan babi di Pulau Bulan, Kota Batam. Peternakan tesebut telah menyuplai kebutuhan babi ke Singapura sejak 1988 hingga sekarang.

BACA JUGA:  Stok Daging Beku di Tanjung Pinang Masih Aman

Menurut dia, hal ini bisa diikuti dengan membangun peternakan ayam di wilayah Kepri yang dekat dengan Singapura. Misalnya di Pulau Bintan atau pulau-pulau lainnya di Batam seperti Rempang dan Galang.

Diakuinya saat ini peternakan ayam ras telah ada di Pulau Rempang dan Galang tapi peternakan itu masih sebatas memenuhi kenbutuhan untuk di Batam. Itupun jumlahnya belum mencukupi.

"Batam masih mendatangkan pasokan ayam dari wilayah lainnya di Indonesia, khususnya dari Pulau Sumatera," ujarnya.

Dedi mengatakan sangat menarik jika ada pengusaha yang membuka peternakan ayam dalam skala besar dan orientasi ekspor di wilayah pulau-pulau di Batam dan Pulau Bintan.

Dengan wilayah yang berdekatan dengan Singapura, biaya transportasi juga lebih murah dan menguntungkan dari segi bisnis.

"Teknis pengiriman ayam hidup ke Singapura melalui laut tentunya bisa disiasati pengusaha. Seperti halnya babi hidup yang tiap hari dikirim dari Pelabuhan Pulau Bulan di Batam langsung ke Singapura menggunakan kapal khusus pengangkut babi," ujarnya.

Namun, yang harus diingat, peternakan ayam yang dibangun haruslah skala modern, mengingat Singapura sangat menjaga sisi keamanan produk pangan.

Jika tak memenuhi standar dari sisi keamanan pangan, maka dijamin produk tak bisa masuk Singapura. Hal ini membuat hasil peternakan ayam yang dikembangkan masyarakat dalam skala kecil sulit bisa dipasarkan ke Singapura. (ant)

 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI