GenPI.co Kepri - Ratusan sapi di Batam diduga mengidap Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK. Sapi-sapi ini telah menunjukkan gejala klinis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam Mardanis mengatakan sapi yang diduga pengidap PMK itu sebanyak 202 ekor.
“Sapi yang masuk ke Batam dari Lampung Tengah itu yang pertama ada 319, yang kedua 494 sapi. Kemudian yang suspek PMK ada 202 sapi sampai saat ini,” ujarnya, Kamis (30/6).
Sapi yang menunjukkan gejala klinis ini saat ini sudah diambil sampelnya dan kemudian dikirim ke laboratorium di Bukittinggi Sumatera Barat.
Namun sebelum ada temuan dugaan tersebut, Mardanis mengungkapkan, ada satu sapi dari pengiriman kedua yang ada di tempat karantina sementara harus dipotong paksa.
“Kami melihat ada gejala klinis yang berat, lalu kami ambil sampel liurnya setelah itu kami potong paksa dengan berita acara dari karantina. Sapi yang dipotong tidak konsumsi, itu kami kuburkan,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi penularan, saat ini pihaknya memisahkan sapi-sapi dari pengiriman kedua ke tempat yang aman dan tidak boleh menyebarkan terlebih dahulu ke tempat-tempat pemotongan.
“Itu sama sekali tidak boleh keluar sampai sehari menjelang lebaran Iduladha,” tegas Mardanis.
Untuk pengiriman hewan ternak sapi dari Lampung Tengah, Mardanis mengatakan bahwa tidak ada permasalahan karena sampai saat ini daerah tersebut masih berada dalam zona hijau.
“Yang penting surat-surat dari karantinanya lengkap, baik itu surat kesehatan dan surat sudah di karantina selama 14 hari,” katanya. (ant)