Cuaca Buruk Kapal Penyeberangan di Natuna Berhenti Beroperasi

30 Juni 2022 12:52

GenPI.co Kepri - Akibat cuaca buruk, kapal penyeberangan rakyat di Natuna berhenti beroperasi. Angin kencang dan ombak besar menerjang perairan Natuna, Kamis (30/6).

Bali, salah satu pemilik kapal penyeberangan Pulau Tiga - Selat Lampa, mengatakan ia menyaksikan ombak tinggi, hampir dua meter saat hendak berrlayar.

"Di tengah ombak besar tampak buih gelombang putih semua," kata dia.

Ia mengatakan untuk hari ini, Kamis (30/6) tidak ada penyeberangan karena kapal miliknya tidak bisa sandar di Dermaga Selat Lampa.

BACA JUGA:  Minyak Goreng di Wilayah Perbatasan Natuna Terus Dipantau

"Saat ini saya di Tanjung Batang, Pulau Tiga tidak bisa menyeberang, selain itu kita juga tidak bisa merapat karena gelombang pecah di pelabuhan," kata dia.

Menurut dia, badai seperti ini biasa terjadi pada musim angin selatan seperti saat ini.

BACA JUGA:  Masuk Pelabuhan Penagi Natuna Kini Tak Gratis Lagi, Cek Tarifnya!

"Ini biasa paling lama dua hari, Jumat atau Sabtu akan berakhir, Minggu mungkin sudah teduh, biasanya begitu," kata Bali.

Sementara, Teguh calon penumpang dari Pulau Tiga menuju Selat Lampa menjelaskan mereka hingga Kamis siang masih tidak bisa melintas menuju Selat Lampa.

BACA JUGA:  Waspada Gelombang Tinggi untuk 2 Perairan di Kepri

"Ini kami masih di Tanjung Kumbik, dari pagi sampai sekarang tidak ada pompong penumpang melintas, rencana mau menyeberang ke Pelabuhan Selat Lampa," kata Teguh.

Sementara itu BMKG Kepulauan Riau di Ranai, Natuna mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca di wilayah pelabuhan laut Natuna yang berlaku pada Kamis (30/6) pukul 07.00 WIB - 19.00 WIB.

Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak prakiraan cuaca pelabuhan laut panduan tinggi gelombang tergolong sedang untuk wilayah Pulau Tiga dan sekitarnya dengan ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Serta waspada potensi gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian 3 meter pada wilayah perairan Natuna dan 2.5 meter pada wilayah perairan Anambas.

Hasil prakiraan BMKG Kepri di Natuna tidak jauh berbeda dengan hasil prakiraan BMKG Batam.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stamet Hang Nadim, Suratman mengatakan ada dua daerah di Kepri yang harus waspada terhadap gelombang tinggi.

"Waspada gelombang setinggi 2,5 meter di perairan Anambas dan 3 meter di Natuna," ujarnya, Rabu (29/6).

Selain gelombang tinggi, wajib mewaspadai juga angin kencang.Menurut dia, gelombang ini cukup berbahaya. Gelombang di atas 1,25 meter saja dapat berisiko tinggi terhadap perahu nelayan. Apalagi jika mencapai 2,5 meter hingga 3 meter.

"Gelombang setinggi 1,5 meter berdampak terhadap kapal tongkang. Sedangkan gelombang setinggi 2,5 meter berdampak ke kapal feri," ujarnya. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI