Sepanjang 2022 Ada 137 Kasus DBD di Tanjung Pinang

28 Juni 2022 11:00

GenPI.co Kepri - Sepanjang 2022 hingga bulan Juni, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjung Pinang terdapat 137 kasus DBD atau demam berdarah dengue.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tanjungpinang Sri Handono mengatakan angka ini turun dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.

"Yaitu sebanyak 176 kasus," ujarnya, Senin (28/6).

BACA JUGA:  Cara Mudah Mencegah Demam Berdarah ala Dinkes Batam, Wajib Coba!

Ia menyebut penyebaran kasus DBD tertinggi berada di Kelurahan Pinang Kencana. Sementara penyebaran kasus DBD terendah, yaitu di Kelurahan Dompak.

Menurutnya Pemko Tanjung Pinang terus berupaya melakukan pengendalian DBD melalui peran maupun pemberdayaan masyarakat serta lintas sektor.

BACA JUGA:  Gertak Goro, Cara Jitu Mencegah DBD

Di antaranya membentuk dan mengaktifkan juru pemantau jentik atau jumantik yang tersebar di 18 kelurahan se-Kota Tanjung Pinang.

Selain itu, mendorong peran keluarga dalam melaksanakan gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J), untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta menjaga kebersihan masing-masing rumah.

BACA JUGA:  Januari hingga Februari 2022, 2 kecamatan di Bintan Diserang DBD

Caranya dengan menerapkan 3M, yakni menguras, menutup dan mendaur tempat air baik di dalam maupun di luar rumah.

"Dengan begitu, lingkungan tempat tinggal bebas dari jentik nyamuk. Mottonya, tidak ada jentik maka tidak ada nyamuk. Tidak ada nyamuk maka tidak ada DBD," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga gencar melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah rentan penyebaran DBD.

Sri pun memaparkan gejala maupun tanda-tanda seseorang menderita sakit DBD, di antaranya panas mendadak tinggi yang berlangsung dua hingga tujuh hari.

Kemudian nyeri kepala, nyeri ulu hati, nyeri belakang bola mata, nyeri sendi dan nyeri otot, nafsu makan menurun, mual, nyeri tenggorokan, serta susah buang air besar.

Selain itu juga ada tanda-tanda perdarahan berupa, bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, dan buang air besar berdarah.

Selanjutnya, bisa terjadi syok yang ditandai dengan kaki dan tangan dingin, kulit lembap, dan penderita gelisah.

"Bila tidak ditangani segera, ini bisa menyebabkan kematian," katanya. (ant)

 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI