GenPI.co Kepri - Pemerintah Indonesia akan bangun Pusat Data Nasional di Batam. Pembangunan pusat data ini bekerja sama dengan Korea Selatan (Korsel).
Sistem kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan ini nilanya sebesar USD100 juta atau Rp2,3 triliun.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate mengatakan pusat data ini rencananya akan dibiayai oleh pemerintah Korea.
Saat ini dokumen pembiayaannya sedang dibicarakan antara Economic Development Cooperation Fund (EDCF) dan Kementerian Keuangan RI.
"Kami harapkan dapat dilakukan dan diselesaikan segera agar peletakan batu pertama dapat dilakukan," kata Johnny di Batam, Jumat (24/6).
Menurut Johnny, pembangunan PDN ini guna mempercepat informasi, sinkronisasi data serta guna memastikan akurasi pengambilan keputusan oleh Presiden RI.
Selain itu, ia mengatakan dipilihnya Kota Batam sebagai salah satu lokasi yang dibangunkan PDN karena telah memiliki jaringan fiber optik bawah laut yang dapat terhubung ke Jakarta.
"Jadi Batam kami pilih karena sudah ada jaringan fiber optik ke Jakarta, selain itu juga karena dekat dengan Kalimantan. Jadi nantinya seluruh pusat data nasional seluruh Indonesia dapat terkoneksi," ujarnya.
Dengan adanya pusat data nasional, Menteri Johnny memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mencapai Rp146 miliar dolar.
Kemudian pada tahun 2030 mencapai Rp315 miliar dolar, sehingga Indonesia membutuhkan lebih banyak PDN yang tersedia.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tahun 2025 sekitar Rp146 miliar dolar, dan tahun 2030 sekitar Rp315 miliar dolar.
"Itu 42 persen dari proyeksi digital ekonomi yang sehat, sehingga kita membutuhkan banyak pusat data," ujarnya.
Selain itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dan harapan masyarakat global saat ini bahwa pusat data dibangun dengan menggunakan energi hijau.
"Sehingga kita bisa punya green data center," kata dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menerima sertifikat lahan seluas 5 hektar untuk pembangunan pusat data nasional di kawasan Nongsa Kota Batam, Kepulauan Riau, dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Batam, Jumat, (24/6).
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan di atas luas lahan 5 hektar tersebut akan dibangun pusat data dengan standar global Tier-IV.
Serah terima sertifikat lahan tanah untuk pembangunan pusat data pemerintah di Nongsa Digital Park Batam.
"Luas lahan 5 hektar yang direncanakan dibangun pusat data Tier-IV standar global atau standar global tingkat 4 yang sangat tinggi untuk pusat data," ujarnya. (ant)