Hewan Kurban di Tanjung Pinang Diperiksa Ketat dan Diberi Label

24 Juni 2022 18:28

GenPI.co Kepri - Hewan kurban di Tanjung Pinang diperiksa dengan ketat. Hewan ternak tersebut akan diberi label tanda sehat dan layak bagi yang siap dipotong saat Iduladha.

Pemberian label tersebut untuk memastikan hewan ternak aman saat dikonsumsi masyarakat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan kurban di Tanjung Pinang. 

Wali Kota Tanjung Pinang Rahma mengatakan untuk memastikan hewan kurban telah melewati prosedur pemeriksaan dan pengawasan, Pemko akan mengantungkan indentitas atau lebel bahwa sapi kurban tersebut bebas PMK dan layak. 

BACA JUGA:  Jelang Iduladha, DP3 Tanjung Pinang Perketat Pengawasan Ternak

"Bila sudah dicantumkan identitas, artinya sapi kurban itu sehat dan layak. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir," ucap Rahma, Jumat (24/6), dikutip dari laman resmi Pemko Tanjung Pinang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri menjelaskan, pihaknya terus memantau lalu lintas hewan ternak dengan melibatkan pedagang dan peternak sapi, camat, serta lurah.

BACA JUGA:  Cegah Masuknya PMK, Tanjung Pinang Tegas Terkait Pasokan Sapi

Setiap hewan kurban yang masuk selalu dilakukan disenfeksi dengan penyemprotan. 

"Setiap hewan ternak yang masuk dari luar daerah juga dikarantina dan diobservasi selama 14 hari," ucapnya. 

BACA JUGA:  Tanjung Pinang Datangkan Hewan Kurban dari 2 Daerah di Kepri

Khusus hewan kurban, beberapa hari menjelang lebaran Iduladha, pihaknya akan memeriksa kembali kesehatan sapi-sapi tersebut sebelum dibawa pembeli ke tempat kurban. 

"Nanti kalau sudah dinyatakan sehat akan diberi label sehat dan layak. Sekarang, masih ada hewan dalam proses pengiriman," ujarnya. 

Sampai saat ini, hewan kurban yang masuk ke Tanjung Pinang masih berasal dari dalam Provinsi Kepri yaitu Natuna dan Anambas sebanyak 177 ekor dengan proses pengiriman sebanyak tiga tahap. 

"Akan masuk lagi tambahannya. Dasar masuknya hewan kurban itu harus ada permintaan dari pedagang," ucapnya. 

Pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada petugas, pedagang dan peternak agar betul-betul mewaspadai kalau memang ada yang terinveksi virus PMK.

Yoni mengatakan saat ini wilayah Kepri khususnya Tanjung Pinang masih bebas dari PMK alias belum ada temuan PMK pada hewan ternak.

"Meski begitu kita harus tetap waspada," ujarnya. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI