Minyak Goreng Curah Bersubsidi Dijual Lebih Mahal di Natuna

21 Juni 2022 18:59

GenPI.co Kepri - Minyak goreng curah bersubsidi dijual dengan harga lebih mahal di Natuna, Kepri. Padahal pemerintah menetapkan harga minyak goreng curah Rp14.000 per liter.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Natuna, Marwan Syahputra mengatakan kebijakan pemerintah tersebut tak bisa diterapkan di Natuna karena adanya biaya distribusi pada tingkat pedagang.

“Di Ranai (pusat pemerintahan Kabupaten Natuna) saja Rp15.000 per liter," kata Marwan, Selasa (21/6).

Menurut dia, Natuna tidak memungkinkan menerapkan minyak satu harga karena terdiri dari kepulauan. Namun pemerintah daerah telah menetapkan harga tertinggi sebesar Rp17.000 per liter.

"Itu pun untuk daerah tertentu saja, seperti Pulau Laut, memungkinkan harga Rp17.000. Tingkat pedagang, mereka bisa mendapatkan harga Rp14.000 namun konsumen tidak bisa," kata dia.

Sebelumnya, Marwan mengatakan untuk menekan harga, pihaknya telah mengirimkan minyak goreng curah ke pulau terluar melalui kapal penumpang milik pemerintah.

"Kemarin kita juga telah membantu distribusi melalui kapal Roro, seperti Pulau Laut itu kan jauh, Serasan, Subi, hanya Sedanau saja yang bisa harga Rp15.000,” kata dia.

Di Pulau Sedanau itu, harganya bisa Rp15.000 karena  karena kapal dari Tanjung Pinang bisa langsung singgah ke sana sebelum ke Ranai.

Selain harganya yang tidak bisa standar kebijakan pemerintah pusat, saat ini stok minyak goreng curah di Natuna telah habis, dan akan menunggu kedatangan kiriman bulan depan.

"Sebanyak 60 ton, kuota kita sebenarnya tersedia 100 ton, awal kemarin kita cuma ambil 20 ton itu tidak cukup, karena itu kita ajukan 60 ton bulan depan," kata dia.

Selain itu, Ia mengatakan pemerintah daerah mempersilahkan bagi para pedagang yang ingin menjadi penyalur minyak goreng curah subsidi di Natuna karena kuota masih tersedia.

"Kemarin hanya satu, bulan depan sudah ada dua penyalur yang mendaftar, kam buka bagi yang ingin mengambil kuota itu, karena masih banyak," kata dia. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI