Realisasi PMA di Batam Meningkat, 2 Industri Paling Berkontribusi

15 Juni 2022 16:10

GenPI.co Kepri - Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) investasi PMA di Batam meningkat di triwulan I 2022, ada dua industri yang paling berkontribusi.

Peningkatan tersebut sebesar 35,7 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun2021, investasi dari US$ 171 juta menjadi  US$ 232 juta pada 2022.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyebut ada dua sektor industri yang memberikan kontribusi terbesar.

BACA JUGA:  30 Orang dari Kampus di Singapura ke BP Batam, Ada Urusan Apa?

"Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor industri kimia dan farmasi," ujarnya, Selasa (14/6) melalui keterangan tertulisnya.

Sektor industri kimia dan farmasi memberikan kontribusi mencapai US$ 136,499 ribu atau 63 persen dari total nilai investasi berdasarkan sektor investasi.

BACA JUGA:  Pagu Belanja BP Batam di 2023 Mendatang Sebesar Rp1,72 Triliun

Menurutnya, hal ini dikarenakan Batam tengah mempersiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Internasional Sehat (KIS) di wilayah Sekupang,

“KEK-KIS ini diharapkan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tidak perlu berobat ke luar negeri" ujarnya.

BACA JUGA:  Industri Pengolahan, Sumber Ekonomi Tertinggi di Kepri

Ia juga menyebutkan, pertumbuhan investasi PMDN Triwulan I tahun 2022 menurun. Nilai realisasi investasi PMDN di Batam pada Triwulan I/2022 sebesar Rp 609 miliar.

Nilai realisasi investasi PMDN Triwulan I/2021 sebesar Rp 1,77 triliun. Angka yang terbilang cukup baik, mengingat pandemi Covid-19 perlahan mulai turun dan ekonomi mulai bangkit kembali.

"Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang memaksa sejumlah perusahaan harus tutup," ungkapnya.

Khusus investasi sektor industri kimia dan farmasi menjadi sektor penunjang terbesar realisasi investasi PMDN. Ada empat proyek di Triwulan I tahun 2022 dengan nilai Rp308,7 juta

Kemudian, perdagangan dan reparasi, ada 234 proyek dengan nilai investasi Rp105 miliar. Investasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi Rp69,7 miliar.

Dilanjutkan pertambangan dengan enam proyek, dengan nilai Rp36 miliar, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran, dengan 15 proyek, senilai Rp19,3 miliar.

"Nilai investasi tahun 2022 di PMDN, totalnya 609 miliar untuk 472 proyek,” jelasnya.

Sementara, untuk PMA pada tahun 2022, secara rinci investasi di industri kimia dan farmasi, ada 12 proyek dengan nilai investasi senilai US$ 136,499 ribu.

Kemudian, di bidang industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam, sebanyak 62 proyek, dengan nilai investasi US$ 50,302 ribu.

Ada juga investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, sebanyak 50 proyek, dengan nilai US$ 10,64 ribu.

Kemudian investasi bidang perdagangan dan reparasi, sebanyak 53 proyek dengan nilai investasi US$ 9,85 ribu, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebanyak 23 proyek dengan nilai investasi, sebesar US$ 9,15 ribu.

Ia berharap beberapa upaya faktor yang terjadi di Batam semakin mendorong pengembangna investasi di Batam.

Upaya dan faktor itu di antaranya peningkatan dan pengembangan infrastruktur di Batam, semakin meredanya pandemi covid-19, serta upaya program percepatan pembangunan ekonomi nasional yang dilakukan Pemerintah. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI