GenPI.co Kepri - Harga sapi di Batam diprediksi naik, hal itu imbas dari biaya operasional yang dikeluarkan saat mendatangkan sapi dari luar daerah.
Seorang pedagang hewan kurban di Batam, Kakan, mengatakan saat ini pasokan sapi di kandangnya hanya tersisa 20 ekor.
"Stok sapi masih kurang, saat ini kita juga masih nunggu kedatangan sapi yang dari Lampung," kata Kakan,” Jumat (10/6).
Kakan mengatakan saat ini sapi yang dijual di kandanganya dihargai Rp28 juta hingga Rp50 juta.
Ia memperkirakan akan terjadi kenaikan harga jual hewan kurban yang disebabkan oleh kenaikan biaya operasional pengiriman.
"Kemungkinan besar akan meningkat (harga sapi) karena kenaikan biaya operasional sebab dari wabah PMK ini,” kata dia.
Kenaikan harga sapi ini kemungkinan di angka 20-30 persen dari harga tahun lalu. Tahun lalu ia menjual sapi dengan harga mulai dari Rp18 juta.
Sementara itu, Penasehat Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Kota Batam Musofa mengatakan pihaknya mendatangkan 950 ekor sapi dari Lampung.
“Insya Allah 15 Juni nanti sudah sampai Batam," kata Musofa, Jumat (10/6).
Sapi itu akan tiba menggunakan dua kapal. Kapal pertama isinya 350 ekor sapi kemudian kapal kedua isinya 600 ekor sapi.
Sebelum diberangkatkan menuju Batam, sapi-sapi tersebut telah dicek oleh tenaga kesehatan dan dipastikan bebas dari Penyakit Mulut Kuku (PMK).
Setiba di Kota Batam, hewan kurban akan kembali dilakukan pengecekan kesehatan untuk memastikan bebas dari PMK.
"Nanti harus cek kesehatan lagi, isolasi dua sampai tiga hari, kalau tidak ada gejala, baru boleh masuk kandang," ujar Musofa.
Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah mendatang, pihaknya menargetkan pasokan sapi di Batam sebanyak 3.160 ekor dan kambing 14.500 ekor. Sehingga warga Batam tidak kesulitan dalam melaksanakan ibadah kurban. (ant)