GenPI.co Kepri - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rimaharini atau akrab disapa Risma akan ubah sampah plastik jadi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Rencana itu akan dilakukan dengan menggandeng ikatan alumni Teknologi Bandung (ITB) untuk membangun bank sampah yang mengubah sampah plastik menjadi BBM di pulau-pulau penyangga wilayah Batam, Kepri.
Hal itu diungkapkan Risma saat berkunjung ke Pulau Bertam di Kota Batam, Kepri, Selasa (7/6).
"Desainnya (bank sampah) ini kami bekerja sama dengan alumni ITB, jadi tidak hanya pemukiman saja yang kami perhatikan tapi semuanya," kata Risma.
Hal itu dikatakan Risma setelah melihat kondisi tempat tinggal suku laut yang berada di Pulau Bertam, dia melihat masih banyak sampah yang bertebaran di sana.
Risma ingin daerah-daerah seperti Pulau Bertam juga dapat maju seperti wilayah di kota. Apalagi daerah ini berhadapan langsung dengan negara tetangga Singapura.
“Memang tugas saya untuk kawasan tertinggal, terluar dan terpencil,” ujarnya.
Ia mengatakan, awalnya hanya menangani masalah perumahan saja. Tapi kemudian dilihat oleh para alumni ITB bahwa kawasan tersebut bisa dikembangkan.
“Jangan dilihat kok jadi luas, karena kalau pengembangan itu nanti bisa berimplikasi (keterlibatan) positif terhadap pendapatan warga setempat,” kata Risma.
Sejak itulah, Risma dan para alumn ITB bertekad untuk dapat membantu menangani masalah bukan hanya sekedar rumah saja, tapi juga bagaimana rumah itu benar-benar ramah lingkungan kemudian sumber daya energinya terpenuhi.
“Dengan ITB ini komprehensif lengkap, karena sekali lagi saya tidak mau limbah domestik rumah tangga ini masuk ke laut,” kata dia.
Namun, untuk proses pengerjaan bank sampah, Risma mengatakan pihaknya perlu membuat tempatnya dulu agar tidak kena hujan.
Ketua umum ikatan alumni ITB Gembong Primajaya menambahkan, dalam proses pengerjaan bank sampah ini yang diperlukan pertama kali adalah pendekatan kepada masyarakat.
“Karena tidak bisa dibuat tiba-tiba, masyarakat harus diedukasi perlahan,” ujarnya.
Gembong mengaku, untuk alat pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar ini sudah tersedia dan tinggal menunggu pelaksanaannya.
“Untuk mesin mengubah sampah menjadi BBM itu sudah ada, tinggal kami bawa ke sini dari Pulau Jawa. Untuk jenis BBM-nya nanti dari bank sampah itu adalah berupa bensin,” ungkap Gembong. (ant/*)