Siti Meta Arianti, Usaha Ketam Mak Biah Omsetnya Puluhan Juta

27 Mei 2022 12:59

GenPI.co Kepri - Siti Meta Arianti atau yang disapa Meta merupakan salah satu wirausaha muda yang sukses dalam menekuni bisnis berjualan ketam.

Usaha itu dirintisnya derawal dari bekal makan siang yang di buatkan ibunya. Dulu Meta bekerja di Pelabuhan Nongsapura Internasional Ferry.

"Awalnya saya sering dibekali oleh ibu saya dengan ketam saos, karena saya tidak terlalu suka saya sering berbagi lauk makan siang dengan teman. Mereka memuji masakan tersebut enak," kata Meta kepada GenPI.co Kepri, Jumat (27/5).

BACA JUGA:  5 Usaha Sampingan untuk Mahasiswa, Bisa Nambah Uang Jajan

Dia mengatakan rekan kerjanya pun mendorong agar ketam saus buatan ibunya itu dikomersilkan atau di jual.

Menurut teman-temannya ketam yang diolah ibunya Meta tidak kalah lezat dengan yang di jual di restoran seafood.

BACA JUGA:  Biaya Mengurus Sertifikat Halal, untuk Usaha Mikro Murah Lho

"Mulai kawan kerja pesan untuk mereka. Saya karena bekerja di pelabuhan saya juga mulai tawarkan ke petugas bea cukai, imigrasi dan penjual tiket kapal di sana. Alhamdulillah mereka semua suka," ujar Meta.

Meta menceritakan usaha kuliner yang diberi nama "Ketam Mak Biah" itu mulai dirintisnya sejak tahun 2018 lalu.

BACA JUGA:  Dulu Jual Kue Keliling, Kini Omset Mariani Puluhan Juta per Bulan

Dia mengaku sejak sekolah SMA, memang memiliki minat besar dalam bidang wirausaha. Beberapa kali ia sempat merintis usaha online shop, dengan menjual berbagai macam barang.

Lulus SMA, Meta melanjutkan kuliah di Universitas Batam (Uniba) mengambil jurusan manajemen. Melalui bidang studi yang dipelajarinya ini, Meta pun memiliki modal ilmu yang cukup untuk mengelola usaha sendiri.

Kendati terus merintis usaha kecil-kecilan, Meta tetap giat bekerja. Sebelumnya ia sempat bekerja di bidang finance dan perkreditan.

Semasa pandemi, pekerjaannya di Pelabuhan Ferry Nongsa Pura pun menjadi cukup longgar dan sepi sehingga dimanfaatkan untuk memulai mengembangkan usaha Ketam Mak Biah.

Meta mengatakan segala bentuk usaha untuk memajukan usaha Ketam Mak Biah terus dilakukan olehnya dari mulai melebihkan orderan untuk para selebgram untuk di review, meminta kawan yang membeli review di Instagram, hingga mengikuti bazar.

"Alhamdulillah kini saya tidak hanya jual satu menu. Kalau dulu hanya ketam saos, sekarang ada ketam lada hitam, gonggong sambal colek, kerang ada ikan asam pedas, udang dan berbagai menu pilihan lainnya," ujarnya.

Satu porsi ketam saos paling murah dihargai Rp35 ribu per boks ukuran 650 gram, selain itu ada pula menu hidangan lain seperti sotong goreng tepung, kerang asam manis, gonggong, udang ladam, dan masih banyak lagi.

"Alhamdulillah, hasilnya lumayan, dalam sebulan kami bisa mengumpulkan omset sekitar Rp10 juta sampai Rp20 juta," ujar Meta.

Untuk bahan baku ketam dan hasil lautnya itu, Meta mengaku mengambil dari nelayan yang berada di dekat rumahnya yang berada di Kampung Tua, Kampung Terih, Sambau, Nongsa.

"Alhamdulillah pasokan bahan baku tidak sulit, paling kalau lagi ramai ketam ya banyak kalau lagi sedikit ya disesuaikan dengan pesanan," ujarnya.

Meta menjelaskan selama ini kendala yang ia temui berupa keterbatasan pilihan pengantaran makanan dan biaya ongkos kirim.

Sebab Meta mempergunakan jasa kurir dari pihak ketiga, biaya ongkos kirim masih cukup tinggi.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada kurir tetap. Kami juga saat ini ada promo ongkir se-Kota Batam hanya biaya Rp15 ribu," jelasnya.

Meta menyebut banyak pelanggan yang tetap setia menyantap hidangan seafood yang ditawarkan Ketam Mak Biah, baik dengan pengantaran kurir, mengambil ke tempatnya, hingga makan langsung di lokasi Desa Wisata Kampung Terih, Sambau.

"Untuk media promosi kami memanfaatkan Instagram. Untuk pemesanan bisa langsung ke Instagram atau pesan WhatsApp tapi lebih fast respon melalui WhatsApp kalo DM Instagram biasanya sering ketimpa," ujarnya.

Meta mengaku, pemesanan ketam Mak biah tidak hanya di dalam Kota Batam, bahkan pemesanan pernah dipesan hingga ke Kabupaten Lingga.

"Yang paling sering ke Tanjung Pinang, karena kapal ya lancar juga tergantung orang yang bantu ngurus di Tanjung Pinang," ujarnya.

Meta mengatakan untuk pemesanan atau ingin melihat varian menu yang disediakan Ketam Mak Biah bisa mengunjungi akun Instagram @ketam_makbiah.

"Untuk pemesanan dalam kota kami berikan batas hingga jam 12.00 WIB karena kurir akan melakukan penjemputan dan distribusi pada pukul 13.00 WIB,” ujarnya.

Bagi langganan yang mau jemput sendiri bisa jemput ke rumahnya jam berapa saja. Untuk makan di tempat batas waktu sampai pukul 18.00 WIB.

Ibu tiga anak itu berharap, kedepannya usaha dikelolanya ini terus maju serta bisa mempertahankan cita rasa serta menjaga kepuasan pelanggan, apalagi saat ini sudah banyak penjual ketam seperti dirinya. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati Reporter: Alamudin Hamapu

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI