GenPI.co Kepri - Sudah beberapa pekan terakhir harga telur di Batam naik. Masyarakat dibuat tak tenang. Disperindag Batam pun telusuri penyebab kenaikan itu.
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau saat dikonfirmasi terkait kenaikan harga telur memaparkan, harga telur yang naik itu karena imbas dari kenaikan harga pakan ayam petelur.
"Kemarn hari Selasa (24/5) saya sudah kumpulan distributor telur, mereka sampaikan kenaikan harga telur disebabkan kenaikan pakan," kata Gustian kepada GenPI.co Kepri, Kamis (26/5).
Gustian menjelaskan hampir 90 persen pasokan telur ayam di Kota Batam disuplai dari Medan, Sumatera Utara.
"Kami juga sudah minta para distributor agar, menekan harga telur hingga mencapai Rp50 ribu per papan dan itu bisa disampaikan ke para pedagang," jelasnya.
Gustian menambahkan saat ini pihaknya juga, tengah membuka alternatif lainnya untuk menekan harga jual telur, yaitu dengan mengambil dari Payakumbuh, Sumatera Barat.
"Distributor sudah setuju kami carikan alternatif di Payakumbuh. Mekanisme masih kami pelajari," tambahnya.
Gustian menjelaskan jika nantinya telur dari Payakumbuh masuk ke Batam, maka bisa menekan harga jual telur di Batam.
"Hari Senin (30/5) kami juga berencana memanggil peternak telur yang di Barelang. Jika masalah pakan juga maka kita juga akan carikan alternatif untuk pakan murah dari Riau. Sehingga telur ayam bisa ditekan harganya," ujarnya.
Pantauan GenPI.co Kepri, harga telur di pasaran Batam masih berkisar di harga Rp53 ribu per papan pada Kamis (26/5).
Yasin(68) salah satu pedagang di Pasar Mega legenda mengatakan sejak adanya kenaikan beberapa hari yang lalu hingga saat ini belum ada penurunan.
Diakuinya, kenaikan harga telur semenjak Senin (23/5) lalu banyak dikeluhkan oleh pembeli.
"Pembeli pada kaget semua, karena per papan di harga Rp53 Ribu," ujarnya.
Yasin menambahkan pada puasa dan lebaran lalu harga perpan telur masih berkisar di harga Rp46 ribu per papan.
"Pembeli mengeluh, ya kami terpaksa menjual di harga segitu karena kami dapat dari distributor sudah cukup tinggi," ujarnya.
Yasin menerangkan, untuk per kotak kecil isi 10 butir telur dirinya menjual seharga Rp18 ribu per kotaknya.
"Dengan harga seperti saat ini kami hanya ambil untung tipis," ujarnya. (*)