GenPI.co Kepri - Gubernur Kepri Ansar Ahmad bentuk satgas penanganan Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Kepri. Satgas ini merupakan respon cepat terhadap antisipasi penyakit tersebut.
Demi mencegah masuknya wabah PMK ke Kepri, Ansar mengadakan rapat koordinasi bersama Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Pinang, BPS Kepri, dan Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kota se-Kepri di Rupatama Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Senin (23/5).
Dalam rapat koordinasi tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara ditugaskan menjadi Ketua Pelaksana.
"Karena mewabahnya PMK ini berdekatan dengan hari Raya Idul Adha, pemenuhan kebutuhan hewan qurban juga menjadi prioritas. Bagaimana kita memenuhi kebutuhan hewan qurban dari daerah yang tidak terkena wabah" ujar Ansar.
Sampai saat ini, sudah 15 provinsi yang dinyatakan tertular wabah virus PMK. Menurut Ansar, walau tidak menular ke manusia, namun penyakit tersebut tentu akan berdampak kepada perekonomian peternak.
"Karena Kepri juga punya sentra peternakan yang harus kita lindungi, maka kita upayakan jangan sampai PMK juga mewabah di Kepri" tegasnya.
Kemudian sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha mendatang yang masih kurang, Ansar meminta kabupaten kota se Kepri untuk segera mengirimkan data rasionalisasi kebutuhan hewan qurban.
"Setelah itu bahas dan konkritkan bagaimana teknis datangkan hewan qurban tersebut dari provinsi lain" kata dia.
Terkait adanya PMK ini, Gubernur juga menyatakan akan memudahkan proses mendatangkan hewan kurban dari daerah lain, dengan catatan wajib dibawa dari daerah yang tidak terkontaminasi PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri Rika Azmi menyampaikan data dari Kabupaten Kota untuk Idul Adha tahun 2021 yang lalu, jumlah hewan kurban yang dipotong sebanyak 7.465 ekor hewan baik sapi, kambing, dan domba.
"Sedangkan sampai saat ini ketersediaan hewan kurban di Kepri sebanyak 5.708 ekor,” ujarnya.
Berpatokan dari jumlah tahun lalu, tentu jumlah yang ada saat ini masih sangat kurang.
“Inilah yang akan kita carikan solusi terhadap pemenuhan kebutuhan hewan kurban tahun ini,” ujarnya. (*)