Gubernur Ajak Warga Kepri Beli Daging Sapi Lokal

22 Mei 2022 06:14

GenPI.co Kepri - Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak warga Kepri untuk beli daging sapi lokal. Hal ini imbas adanya wadah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Saat ini, akibat PMK, pengiriman sapi hidup dari luar daerah memang dihentikan.

"Ada hikmahnya juga larangan sementara pengiriman hewan ternak dari luar daerah, jadi kita bisa memanfaatkan daging sapi lokal," kata Ansar, Sabtu (21/5).

BACA JUGA:  Kebutuhan Hewan Kurban Tinggi, DPRD Minta Kelonggaran Aturan

Ansar menyebut sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar mendata pasokan sapi lokal di masing-masing wilayah untuk pemenuhan kebutuhan harian maupun menjelang Idul Adha 2022.

Namun demikian, katanya, tak menutup kemungkinan pemerintah daerah tetap akan mendatangkan sapi dari provinsi lain yang tidak terpapar PMK jika memang diperlukan untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat.

BACA JUGA:  Warga Kepri Dilarang Beli Hewan dari Daerah Wabah PMK

Ia mengatakan, biasanya di Kepri biasanya mendatangkan sapi dari Lampung, Jambi dan Palembang. Tapi tiga daerah itu sudah terserang PMK.

"Sehingga pengiriman dihentikan sementara, maka itu kita coba cari alternatif daerah lain kalau memang harus impor sapi," ucap Ansar.

BACA JUGA:  Gegara PMK, Pasokan Hewan Kurban di Batam Berkurang

Ansar mengatakan Kepri memang bukan sentra peternakan sapi atau kambing, maka tak heran kalau selama ini kebutuhan akan hewan ternak tersebut lebih banyak didatangkan dari luar daerah seperti Lampung, Jambi, dan Palembang.

Ia juga memaklumi keluhan pedagang/peternak daging sapi di kabupaten kota yang ada di Kepri karena khawatir tak bisa berjualan imbas stok daging segara terbatas, karena adanya larangan lalu lintas pengiriman sapi di tengah merebaknya PMK.

"Pemda dan pihak-pihak terkait tengah berupaya mencari solusi terhadap pemenuhan stok daging sapi di Kepri, terutama dalam menyambut Hari Raya Kurban," katanya.

Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi/Kambing Kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan Thamrin menyampaikan stok sapi hidup yang ada saat ini hanya mampu bertahan hingga sepekan ke depan saja.

Setiap hari kebutuhan daging sapi segar khususnya di Kota Tanjung Pinang sebanyak 2 ekor sapi. Sedangkan stok sapi potong harian yang ada sekarang hanya 15 ekor.

"Selepas satu minggu, jika tak ada sapi yang masuk ke Tanjung Pinang, maka kios daging sapi akan tutup," ucap Thamrin.

Thamrin mengatakan peternak dan pedagang tidak bisa mendatangkan sapi dari luar daerah menyusul terbitnya surat penghentian sementara sertifikasi karantina terhadap media pembawa PMK dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi yang mulai berlaku 15 Mei 2022.

“Sapi yang didatangkan dari daerah-daerah seperti Jambi, Lampung dan Palembang biasanya dikirim ke Tanjung Pinang-Bintan melalui pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi.

Tetapi karena adanya kebijakan penghentian sementara sertifikasi karantina itu, menyebabkan sapi tidak dapat diseberangkan dari pelabuhan Jambi ke Tanjung Pinang atau Bintan. (ant/*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI