Hewan Kurban Kurang, Pedagang Disarankan Beli Sapi dari Bali

20 Mei 2022 15:54

GenPI.co Kepri - Hewan kurban di Batam terancam kurang, karena penutupan distribusi sapi untuk menghindari Penyakit Mulut Kuku (PMK). Pemerintah Kota (Pemko) Batam pun menyarankan pedagang beli sapi dari Bali.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis mengatakan Bali lebih aman karena di wilayah tersebut tidak ada temuan penyakit PMK.

"Beli dari daerah tidak tertular, katakanlah daerah Bali. Sapi Bali langsung kirim ke Batam tanpa transit daerah lain. Muatan 1 kapal roro itu biasanya 500 ekor sapi Bali. Perjalanan ke Batam kurang lebih sepekan," kata Mardanis, Jumat (20/5).

BACA JUGA:  Duh, Beberapa Penyakit Bisa Menular Lewat Udara, Apa Saja?

Para pedagang hewan kurban juga bisa menyewa kapal dengan sistem patungan.

"Dalam perjalanan juga disediakan dokter hewan untuk mengawasi sapi-sapi selama diperjalanan," kata Mardanis.

BACA JUGA:  Warga Kepri Dilarang Beli Hewan dari Daerah Wabah PMK

Namun, pada akhirnya saran ini tidak disetujui oleh para pedagang hewan ternak, karena mempertimbangkan lamanya perjalanan dan kendala lainnya.

Mardanis mengaku tak punya saran lain. Sebab jika mengambil dari Bali bisa pakai roro milik Kementerian Pertanian dengan SOP yang berlaku.

BACA JUGA:  Gegara PMK, Pasokan Hewan Kurban di Batam Berkurang

"Misalnya, di desinfektan kapalnya, orang-orangnya pun dibatasi," ujar dia.

PMK ini diakuinya bukan penyakit yang ringan. Oleh sebab itu pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang ketat.

Saat ini di Kota Batam pasokan sapi dan kambing semakin menipis. Sebab kambing dan sapi itu biasanya dari Lampung, lewat Jambi, Kuala Tungkal baru ke Batam.

“Di Jambi itu ada edaran dari karantina tidak boleh mengeluarkan sapi transit di Jambi lantaran di Lampung sudah ada temuan kasus," kata Mardanis. (ant/*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI