Pengawasan Cegah Penularan Hepatitis Akut di Bintan Ditingkatkan

05 Mei 2022 22:21

GenPI.co Kepri - Pengawasan untuk cegah penularan hepatitis akut di Bintan pun ditingkatkan melalui fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan Gama AF Isnaeni mengatakan pengawasan intensif dilakukan terhadap pasien yang masih berusia anak-anak, karena virus hepatitis akut yang sampai sekarang masih diteliti itu menyerang anak-anak.

Gama mengatakan pengawasan dilakukan berdasarkan inisiatif mandiri karena sampai sekarang Kementerian Kesehatan belum mengeluarkan petunjuk pelaksanaan dalam penanganan penyakit ini.

BACA JUGA:  Wabah Hepatitis Akut Merebak, Berikut Imbauan dari Dinkes Batam

Ia mengatakan, pasien yang mengidap hepatitis akut memiliki gejala mata kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak.

Kemudian buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran.

BACA JUGA:  Waspadai Penularan Hepatitis Akut, Begini Upaya Dinkes Kepri

"Jika ada anak-anak yang memiliki gejala itu agar segera memeriksakannya ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Di Bintan sampai sekarang belum ditemukan pasien anak-anak yang mengidap gejala itu," ujarnya.

Gama mengatakan virus hepatitis ini menjadi isu global, karena sudah menyerang berbagai negara sehingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa.

BACA JUGA:  Benarkah Hepatitis Akut Disebabkan Vaksin covid-19?

“Virus ini juga sudah masuk ke Singapura, negara yang berbatasan dengan Bintan,” ujarnya.

Di Indonesia, ditemukan tiga kasus di Jakarta sehingga mendapat perhatian khusus dari pemerintah mengingat virus yang menyerang hati anak-anak itu menyebabkan kematian.

"Virus ini masih diteliti, bentuknya mirip Covid-19. Apakah dapat dikelompokkan sebagai manifestasi Covid-19 atau tidak, belum terjawab sampai sekarang," katanya.

Menurut dia, posisi Kepri, terutama Bintan, sangat rentan karena berdekatan dengan Singapura. Akses dari Bintan ke Singapura maupun sebaliknya juga sudah dibuka pemerintah sejak akhir Februari 2022.

Mobilitas penduduk dari luar daerah ke Bintan juga semakin tinggi sejak menjelang Idul Fitri 1443 H sampai sekarang sehingga masyarakat harus mewaspadainya.

"Belum dapat dipastikan pola penularan virus ini, apakah melalui keringat, udara dan lainnya. Namun tetap harus diwaspadai," ucapnya. (ant/*)

 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI