GenPI.co Kepri - Tanjung Pinang boleh berbangga diri, pasalnya kota di Kepri ini berhasil meraih juara 1 dari Kementerian Kesehatan terkait imunisasi.
Penghargaan juara satu yang diterima Tanjung Pinang itu adalah sebagai kota dengan cakupan imunisasi rutin tertinggi triwulan I 2022 se Indonesia.
Apresiasi itu diberikan dalam ranga Pekan Imunisasi Dunia 16-22 April 2022.
Penghargaan itu diserahkan oleh Dirjen P2P Kemenkes RI, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu dan diterima Wali Kota Tanjung Pinang Rahma bersama Kepala Dinas Kesehatan, PP, dan KB, Elfiani Sandri, di kantor Kemenkes, Jumat (22/4) kemarin.
Rahma mengataan penghargaan yang dberikan Kemenkes ini akan menjadi penyemangat bagi Pemerintah Kota (Pemko) Tanjung Pinang untuk terus menggalakkan imunisasi di tengah masyarakat.
Kepada Kadis Kesehatan Kota Tanjung Pinang dan seluruh jajaran ia mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai.
Ia juga mengimbau masyarakat terkait pentingnya vaksinasi bagi anak. Menurut dia, imunisasi dasar sangat penting untuk mencegah penyakit.
"Orang tua perlu mengetahui bahwa ada banyak vaksinasi yang seharusnya diberikan kepada anak sejak lahir hingga dewasa,” ujar Rahma, dikutip dari laman resmi Pemko Tanjung Pinang.
Peran orang tua disebutnya sangat penting untuk melengkapi imunisasi anak-anak di Tanjung Pinang. Selain itu, sosialisasi dari seluruh pihak secara berkelanjutan juga diperlukan untuk memberikan pemahaman.
“Imunisasi terbukti efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh agar dapat mencegah beragam penyakit menular,” kata Rahma.
Para kader posyandu pun dimintanya untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait imunisasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjung Pinang, Elfiani Sandri, menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota yang selalu memberikan dukungannya.
Apresiasi dari pemerintah pusat yang diperoleh saat ini diakuinya tidak semata-mata tercapai dengan sendirinya, melainkan hasil kerja keras dari semua pihak mulai dari dinas kesehatan, puskesmas dan juga kader posyandu.
“Pelaksanaan imunisasi ini dilaksanakan di posyandu dan juga di puskesmas. Untuk mencapai seluruh sasaran, bersama tenaga kesehatan di lapangan melakukan kejar imunisasi,” kata dia.
Bahkan pihaknya mengunjungi rumah-rumah yang memiliki balita yang seharusnya sudah diimunisasi tapi belum melaksanakan imunisasi.
“Dalam hal ini peran kader sangat membantu sekali, juga petugas lapangan puskesmas,
kata dia. (*)