Kepri dan RP Singapura Kerja Sama di Bidang Food Industry 4.0

19 April 2022 21:21

GenPI.co Kepri - Pemerintah Provinsi Kepri dan Republic Polytechnic (RP) Singapura tandatangani kesepakatan kerja sama di bidang food industry 4.0 yang mencakup banyak hal, Selasa (19/4) di KBRI Singapura.

Kerja sama ini untuk memaksimalkan penggunaan teknologi di Indonesia dalam rangka peningkatan ekspor hasil pertanian dan kapabilitas rantai pasok.

Kerja sama akan berlangsung selama 18 bulan yakni April 2022 hingga Mei 2023. Kerja sama ini juga didukung oleh Temasek Foundation.

BACA JUGA:  Kepri Kerja Sama dengan 3 RS Rujukan Nasional, di Mana Saja?

Yayasan tersebut selama ini juga telah mendukung berbagai program di Indonesia seperti bidang pendidikan, kesehatan, manajemen perkotaan dan administrasi publik.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, hubungan kerja sama dengan RP Singapura dalam bidang food industry 4.0 ini mencakup banyak hal.

BACA JUGA:  Ketemu Wisman Singapura di Pelabuhan Nongsa Pura, Mendagri Senang

”Kerjasama ini berkontribusi untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mendorong pertukaran perspektif antara peserta dan fasilitator” kata Ansar, dikutip dari laman resmi Pemrov Kepri.

Ia berharap kerja sama ini terjalin dengan saling menguntungkan kedua belah pihak.

BACA JUGA:  Bakamla RI dan MSC Singapura Kerja Sama Atasi Perairan Bintan

Sementara itu Principal/CEO Republic Polytechnic, Yeo Li Pheow menyatakan kolaborasi antara sektor pendidikan, publik dan swasta memberikan dukungan terhadap ekosistem inovasi yang efektif.

“Kami yakin kemitraan ini akan membantu Kepri untuk memanfaatkan kemampuan industri 4.0 dan memajukan sektor rantai pasok”, katanya.

Republic Polytechnic selama ini telah secara aktif terlibat dalam bidang teknologi pertanian perkotaan dan aquaculture.

Dalam kerja sama ini RP Singapura akan melakukan pengajaran Problem-based Learning (PBL) yang mengambil pendekatan yang berpusat pada pentingnya pembelajaran mendalam melalui pemecahan masalah praktis.

Workshop ini akan diikuti oleh 24 pemimpin dan 120 pejabat pemerintah, spesialis, pengusaha, dan praktisi industri Kepri.

Peserta juga mencakup 50 tenaga pendidik di Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Sekolah Menengah Kejuruan

Head of Programmes Temasek Foundation Lim Hock Chuan mengatakan, saat ini terdapat peningkatan kebutuhan pangan.

Menurut dia, tekanan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dan aquaculture menjadi tantangan bagi banyak komunitas.

“Kami merasa terhormat dapat memberikan dukungan untuk Kepri melalui program ini untuk mengembangkan kemampuan di bidang teknologi dan pelatihan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri pangan di Kepri”, ujar Lim.(*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI