GenPI.co Kepri - Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Batam menggelar demo hari ini, Rabu (13/4). Sayangnya aksi itu berujung kecewa, karena tak ketemu pejabat.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan di tiga instansi yakni kantor DPRD Batam, Kantor Wali Kota Batam dan Kantor BP Batam.
Dalam aksi itu, mahasiswa memblokade jalan Engku Putri Batam Center. Namun, para mahasiswa kecewa karena tidak dapat bertemu dengan pejabat daerah Kota Batam, mau itu wali kota Batam ataupun Ketua DPRD Batam.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) kota Batam, Binsar Hadomuan Pasaribu mengatakan pihaknya bersama bersama organisasi Cipayung plus lainnya seperti, PMII, HMI, GMNI, PMKRI, KMMI dan IMM membawa 4 tuntutan pada aksi kali ini.
"Tuntutan kami membawa keresahan masyarakat seperti kenaikan PPN, BBM serta meminta pemerintah agar bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok," kata Binsar kepada Genpi.co Kepri, Rabu (13/4).
Kata dia, kenaikan harga-harga terasa tidak wajar dan tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat. Untuk itu, pihaknya ingin pemerintah mendengar aspirasi mahasiswa.
"Pemerintah dan DPRD sudah berkoalisi. Mereka tidak mementingkan rakyat, rakyat tertindas," kata dia.
Binsar menyebutkan selain itu, para mahasiswa juga kecewa sebab hingga siang hari tidak dapat bertemu dengan salah satu pejabat daerah.
"Mana ini semua kantor kosong. Pejabat semua tidur," kata dia.
Binsar mengatakan, akan melakukan konsolidasi dengan mahasiswa Batam untuk melakukan aksi yang lebih besar.
"Kami kecewa tidak ada satupunanggota DPRD maupun pejabat lainnya yang menemui kami," ujarnya.
Binsar menyebutkan, jika tidak ada Pemerintah Daerah yang menemui mahasiswa maka aksi yang lebih besar akan dilakukan.
"Seluruh mahasiswa kota Batam akan turun. Kami yang akan beri solusi. Akan ada aksi yang lebih gila lagi kali ini," kata dia. (*)