GenPI.co Kepri - Mengonsumsi karbohidrat biasanya sangat dihindari bagi orang yang sedang diet. Tapi ternyata ada tip agar konsumsi karbohidrat tapi berat badan tidak naik.
Dokter spesialis diet dr. Christopher Andrian mengatakan karbohidrat tak harus dihindari saat diet, namun hanya perlu diatur porsinya.
"Orang tahunya diet itu nggak makan ya,” ujarnya, Kamis (15/9).
Sebenarnya, menurut dia, diet berarti asupan makanan yang dikonsumsi oleh sesorang. Itu yang dinamakan diet.
Dia mengatakan karbohidrat terdiri dari dua jenis yaitu simpleks dan kompleks.
Simpleks berarti simple. Karbohidrat ini mudah diserap tubuh, jadi nggak perlu usaha banyak untuk mencerna. Misalnya nasi putih, roti putih, gula pasir dan gula Jawa.
Sedangkan kalau kompleks, tubuh harus memiliki usaha untuk mencerna makanan. Contohnya singkong, nasi merah dan roti gandum.
Diakuinya, karbohidrat punya reputasi buruh di Indonesia. Hal itu karena 80 persen makanannya karbohidrat.
Apalagi jika sarapan pagi nasi pakai bakwan, bihun dan ketang balado. Menurut Christopher 80 persen isinya karbohidrat.
Pola makan yang seperti itu jika jadi kebiadaan dapat mengakibatkan kolseterol dan gula darah naik.
Jadi, mengonsumsi karbohidrat sebenarnya tetap baik karena berfungsi sebagai sumber energi. Namun, masyarakat harus menghilangkan kebiasaan mengonsumsi karbohidrat berlebihan.
"Kalau itu diterusin, kolesterol bisa naik, gula juga naik. Sama kayak roti, kebiasaannya makan roti pakai selai. Itu kan karbo pakai krbo lagi. Jadi akan double triple karbo,” kata dia.
Hal inilah yang jadi masalah. Apalagi jika setelah mengonsumsi karbohidrat berlebihan lalu hanya duduk-duduk saja, maka fungsi karbohidrat sebagai pembakar kalori tidak berfungsi.
“ Akhirnya karbonya jadi lemak," paparnya.
"Jadi sebenarnya yang benar adalah jangan pernah mengkombinasikan dua sampai tiga karbohidrat dalam sekali makan," kata Christopher. (ant)