Jatah BBM Subsidi untuk Nelayan di Natuna Berkurang, Kok Bisa?

Jatah BBM Subsidi untuk Nelayan di Natuna Berkurang, Kok Bisa? - GenPI.co KEPRI
Nelayan sedang menurunkan muatan es batu sebelum melaut di Pelabuhan Teluk Baruk, Sepempang, Burungan Timur, Natuna, Kepri. Foto: ANTARA.

GenPI.co Kepri - Jatah BBM subsidi untuk nelayan di Natuna berkurang drastis. Nelayan pun kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi berjenis solar ini.

Rudi, Nelayan Teluk Baruk,Sepempang, Bunguran Timur, Natuna, mengatakan kelangkaan pasokan ini telah terjad sejak awal tahun ini.

"Dulu kuota kami dihitung per tahun, tahun ini per bulan, sekarang kami lagi didata, seperti apa keputusannya kami belum tahu,” ujarnya, Jumat (17/6).

BACA JUGA:  Nelayan Bintan Butuh Tempat Pelelangan Ikan Demi Peningkatan PAD

Jatah yang ada saat ini disebutnya sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan melaut. Tahun lalu para nelayan diperbolehkan belanja BBM sesai kebutuhan.

“Tahun ini hanya dijatah empat jerigen sebulan, itu tidak cukup," kata dia.

BACA JUGA:  4 Ton Kerapu Cantang Didistibusikan ke Batam dan Singapura

Rudi menjelaskan, kebutuhan nelayan terhadap solar sangat beragam tergantung jenis alat tangkap dan waktu nelayan saat melaut.

"Jika kami hanya di jatah empat jerigen, satu jerigen 35 liter itu hanya cukup untuk melaut satu hari saja, sementara rata-rata kami melaut satu minggu," ungkap Rudi.

BACA JUGA:  4,74 Ton Ikan Asal Tiongkok dan Malaysia Batal Beredar di Batam

Kepala Bagian Perekonomian dan SDM Setda Kabupaten Natuna, Wan Syarizal mengatakan pihaknya menanggapi keluhan nelayan itu dengan serius.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya