GenPI.co Kepri - Ribuan kamar hotel di Lagoi diprediksi bakal diisi oleh peserta Tour de Bintan selama beberapa hari, sepanjang kegiatan belangsung.
Pelaksanaan kejuaraan balap sepeda berskala internasional Tour de Bintan akan berlangsung 14-16 Oktober 2022.
Lomba akan dimulai dari kawasan Simpang Lagoi. Panjang lintasan yang dilalui sesuai dengan kategori yang diikuti peserta.
Kategori dalam Tour de Bintan yakni Individual Time Trial sepanjang 175 kilometer, Grand Fondo Challenge 85 kilometer, Grand Fondo Classic 146 kilometer, Grand Fondo Century 108 kilometer, dan Grand Fondo Discovery 55 kilometer.
Pemenang Tour de Bintan di setiap kategori itu merupakan tiga besar atau 20 persen peserta pertama yang mencapai garis finis. Mereka akan mengikuti kejuaraan Glasgow, Inggris.
Berdasarkan data panitia penyelenggara Tour de Bintan saat ini sebanyak 500 orang peserta telah memenuhi persyaratan. Masing-masing peserta membawa dua official.
"Estimasi minimal 1.500 kamar hotel akan terisi selama beberapa hari," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bintan, Arif Sumarsono, Senin (10/10).
Perkiraan hunian kamar hotel itu dihitung berdasarkan jumlah peserta sementara kegiatan sport tourism tersebut.
Menurut Arif, berdasarkan pengalaman Tour de Bintan sebelumnya, peserta membawa keluarga dan teman.
“Sehingga ada kemungkinan tingkat hunian kamar hotel lebih dari 2.000," Kata Arif.
Panitia pun memperpanjang jadwal pendaftaran. Hal ini agar peserta dapat melengkapi persyaratan pendaftaran hingga sehari sebelum pertandingan.
Pendaftaran dibuka sejak akhir tahun 2021, jumlah yang mendaftar sebanyak 946 pesepeda dari 45 negara.
“Namun yang sudah melengkapi persyaratan sekitar 500 pesepeda sampai sekarang sehingga kami memperpanjang jadwal pendaftaran," kata Arif.
Peserta yang paling banyak mengikuti Tour de Bintan berasal dari negara Singapura sebanyak 40 persen, Inggris 13 persen, Australia 7 persen.
Indonesia 5 persen, Malaysia 4 persen, Amerika, Jepang, Jerman, Prancis sekitar 3 persen, Filipina, Hongkong sekitar 2 persen dan negara lainnya sekitar 16 persen. (ant)