Minamisebo, Jejak Peninggalan Jepang di Batam

27 September 2022 08:00

GenPI.co Kepri - Minamisebo merupakan jejak peninggalan Jepang di Batam. Destinasi wisata sejarah ini letaknnya di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam.

Terdapat kisah tragis di balik keberadaan tugu minimasebo ini. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam beberapa waktu lalu.

Tugu Minimasebo ini kata Ardi menjadi penanda tewasnya ratusan serdadu Jepang saat menunggu kepulangan pasca Jepang kalah di tangan sekutu pada tahun 1945 lalu.

BACA JUGA:  Bintan Nemo Mulai Ramai Wisman, Ada dari Jepang hingga Brasil

Minamisebo atau dikenal sebagai Tugu Jepang ini dibangun pada tahun 1981 oleh Rempang Friendship Association (RFA).

RFA merupakan sebuah lembaga non profit yang dibentuk oleh warga Jepang untuk mengenang ratusan serdadu Jepang yang tewas tersebut.

BACA JUGA:  Ringo Izakaya, Alternatif Pilihan Restoran Jepang di Batam

“Dari 112.708 serdadu Jepang, ada 128 serdadu yang meninggal saat menunggu kepulangan ke negaranya tersebut,” kata Ardi.

Kini, jejak-jejak bekas peninggalan Jepang itu diwujudkan dalam bentuk monumen berdiameter 3×3 meter yang terpampang nama-nama bekas tentara Jepang lengkap dengan foto-fotonya masing-masing.

BACA JUGA:  Konjen Jepang Temui Wagub, Bahas Warga Jepang di Batam

Saat ini jejak sejarah Jepagn tersebut juga diangkat dan diulas di Museum Batam Raja Ali Haji. Tujuannya agar masyarakat luas dapat mengetahuinya.

Jejak sejarah Jepang ini merupakan salah satu yang akan diangkat dalam paket perjalanan wisata sejarah bagi wisatawan yang datang ke Batam.

“Terutama untuk wisatawan mancanegara dari Negeri Sakura,” kata Ardi.

Belum lama ini, tepatnya pada awal September 2022 lalu, Ardi mengajak Komunitas Batam Japan Club untuk menelusuri jejak peninggalan Jepang di Batam, salah satunya mampir ke Tugu Minimasebo tersebut.

Direktur Batam Japan Club, Suzuno Akira tampak antusias mengetahui ada jejak peninggalan Jepang di Batam tersebut.

Pria yang menjadi eksekutif di PT Sanipak Indonesia di Batam tersebut mengaku baru tahu ada situs sejarah itu setelah diajak oleh Kepala Disbudpar Batam.

“Saya berdoa untuk jiwa-jiwa orang yang meninggal di sini dan tidak dapat kembali ke Jepang setelah perang dunia ke-2,” ujarnya. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI