GenPI.co Kepri - Pengelola homestay di Tanjungpinang diminta hadirkan ciri khas Melayu. Hal itu bertujuan menarik minat wisatawan.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Tanjungpinang saat membuka pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata, Selasa (20/9).
Kegiatan diikuti 80 peserta dari pengelola tempat wisata dan homestay ini dibuka langsung Wali Kota Tanjungpinang Rahma.
Dalam sambutannya, Rahma mengatakan banyak hal perlu diperhatikan dalam pengelolaan homestay atau pondok wisata, salah satunya kebersihan.
Menurut Rahma kebersihan adalah yang utama, karena homestay yang bersih bikin tamu nyaman dan ingin menginap lebih lama.
“Yan=ang kita harapkan selaku pemilik homestay tentu tamu yang datang itu bisa berkelanjutan," ujarnya.
Rahma mengungkapkan, homestay juga harus menonjolkan kebudayaan Melayu, ia yakin hal itu bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
“Salah satunya seperti kelambu sebagaimana kita bisa lihat saat berkunjung ke makam Engku Putri terpasang kelambu kerajaan,” kata dia.
Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang Meitya Yulianti menyampaikan tujuan diadakan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan motivasi, dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata.
Pelatihan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola usaha homestay atau pondok wisata agar lebih profesional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
"Kegiatan dilakukan selama dua hari dari 20 hingga 21 September 2022 dengan jumlah peserta 80 orang,” ujarnya.
Para peserta ini terdiri dari pengelola daya tarik wisata, pokdarwis sebanyak 40 orang dan 40 orang dari masyarakat yang memiliki dan sedang merintis usaha homestay. (*)