Berkunjung ke Museum Batam, Kepsek Siak Temukan Benda Mengagumkan

18 Februari 2022 19:00

GenPI.co Kepri - Sebanyak 49 Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji di Dataran Engku Putri, Kamis (17/2/2022).

Kunjungan tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Siak.

Kunjungan ke Museum Batam ini disambut oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam Muhammad Zen.

BACA JUGA:  Panduan Sederhana bagi Perantau di Batam

Selain itu juga ada Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani dan Kasubag Tata Usaha Museum Batam Raja Ali Haji, Muhammad Irzal.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Fakhrurozi menyampaikan Kota Batam dikenal sebagai kota berbudaya Melayu dan pariwisata.

BACA JUGA:  5 Taman Ini Cocok Banget Buat Jadi Tempat Rekreasi Keluarga

Oleh karena itu, salah satu agenda MKKS SMP Kabupaten SIak adalah mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji sebagai tempat yang menyimpan sejarah dan budaya Melayu di Batam.

"Museum ini gudang ilmu, apalagi terkait dengan budaya,” kata dia.

BACA JUGA:  Belakang Padang Digadang Jadi Wisata Andalan, Begini Persiapannya

Para kepala sekolah asal Siak tersebut dibuat terkagum-kagum dengan benda-benda yang tersimpan di Museum Batam.

Banyak benda-benda peninggalan sejarah yang ada di museum tersebut. Di antaranya, meriam zaman belanda, cerobong asap peninggalan zaman Belanda dan sketsa Nong Isa (pendiri Batam).

Lalu ada juga tugu batas wilayah adminstratif Kota Batam, jam yang dulu jadi landmark Kota Batam dan masih banyak lagi.

Museum Batam memang menampilkan sejarah peradaban Batam, mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang serta masa kemerdekaan Indonesia.

Kemudian masa pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Adminstratif, masuk sejarah Astaka, khazanah Melayu dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

“Banyak hal yang bisa didapat di museum, mau cari ilmu budaya Melayu sendiri dan sejarah," kata Fakhrurozi.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, museum menjadi tempat menyimpan benda bersejarah dan edukasi bagi siapa saja, baik siswa, guru, hingga wisatawan.

"Museum mempunyai peran penting karena menjadi sumber pengetahuan," katanya.

Setelah dibuka pada 2020 lalu, Museum Batam sudah menerima kunjungan wisatawan dari berbagai daerah untuk mengali informasi tentang Kota Batam dan juga menjadikannya sebagai referensi.

Oleh karena itu, Museum Batam Raja Ali Haji terus berpromosi, menambah koleksi yang ada, serta membuat atraksi.

"Museum sekarang punya pemain musik Melayu, mereka akan menampilkan alunan musik Melayu," kata Ardi. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI