GenPI.co Kepri - Sebanyak 26 pelaku wisata di Batam ikut uji kompetensi dengan skema tours manager alias pemandu wisata. Uji kompetensi soft skill itu sesuai standar kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Uji kompetensi itu diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Batam. Tujuannya untuk mengukur produktivitas tenga kerja di bidang pariwisata.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata berharap semua peserta menjadi pelaku wisata yang profesional dan berkompeten di bidangnya.
“Sehingga dapat meningkatkan pendapatan Kota Batam dari sektor pariwisata," ujar Ardi, Rabu (8/9).
Kompetensi di kalangan pelaku wisata, khususnya untuk bidang pemandu wisata memang penting.
Sebab, ketika pemandu wisata memiliki kompetensi maka wisatawan yang dipandunya akan merasa puas.
Pemandu wisata akan menjadi wajah Batam dalam mengenalkan pariwisata yang ada.
Selain pelatihan, Dinas Tenaga Kerja diharapkan melakukan lebih banyak pelatihan soft skill di bidang pariwisata seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention,Exhibition) Manager.
Menurut Ardi, Disnaker mesti memprogramkan lagi pelatihan dari dana restribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA). Salah satunya menggelar sertifikasi bagi MICE Manager.
“Karena kedepannya ini sangat dibutuhkan," kata Ardi.
Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia DPD Kepri, Eva Betty menyambut positif kegiatan yang digelar di masa endemi ini.
Dia berharap kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata semakin meningkat.
Dia setuju sekali dengan yang disampaikan Ardiwinata terkait dibentuknya MICE Manager yang nantinya mengorganisir kegiatan MICE di Batam.
“Mari kita bangkitkan kembali Batam sebagai kota MICE," kata Eva. (ant)