Revitalisasi Masjid Penyengat Dimulai, Ada yang Tak Boleh Dihilangkan

22 Agustus 2022 16:17

GenPI.co Kepri - Revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat atau Masjid Penyengat dimulai. Gubernur Kepri Ansar Ahmad wanti-wanti ada hal penting yang boleh dihilangkan.

Hal itu disampaikannya saat doa bersama sebagai tanda dimulainya revitalisasi, Senin (22/8).

Ansar meminta pengerjan penataan Pulau Penyengat khususnya masjid tersebut dilakukan dengan teliti da nada nilai yang tak boleh hilang.

BACA JUGA:  Penataan Pulau Penyengat Butuh Rp130 M, Bakal Berkonsep 3S

“Agar masjid yang masuk menjadi salah satu cagar budaya ini tetap utuh dan tidak mengubah esensi, harus dijaga nilai historisnya, heritagenya" kata Ansar.

Pekerjaan dalam paket revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat di 2022 ini di antaranya pemasangan videotron di depan masjid.

BACA JUGA:  Balai Pelestarian Cagar Budaya Dilibatkan Tata Pulau Penyengat

Kemudian saranan dan prasarana tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, pengembangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang documenter, dan Perbaikan menara masjid.

Pemerintah Provinsi Kepri menanggarkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk proyek ini. Namun, berdasarkan hasil pengumuman lelang, anggaran yang digunakan Rp 5,8 miliar saja.

BACA JUGA:  Revitalisasi Pulau Penyengat, Terkendala Pemindahan Kabel Listrik

Penataan Pulau Penyengat adalah salah satu dari empat pekerjaan yang digesa oleh Ansar dalam rangka mempercantik Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri.

Pekerjaan lain yang juga digesa yaitu penataan kawasan Gurindam 12, Penataan Kota Lama, dan Tanjungpinang Heritage Food.

"Kalau terus dimantapkan Tanjungpinang bisa bersaing dengan Batam dan Bintan yang lebih dikenal luas bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara" kata dia.

Ansar menegaskan semua pekerjaan dalam revitalisasi Masjid Penyengat ini telah melalui kajian konsultan, pelaksanaan pekerjaan juga berdasarkan rekomendasi konsultan. (*)

Revitalisasi Masjid Penyengat Dimulai, Ada yang Tak Boleh Dihilangkan

Revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau atau Masjid Penyengat dimulai. Gubernur Kepri Ansar Ahmad wanti-wanti ada hal penting yang boleh dihilangkan.

Revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau atau Masjid Penyengat dimulai. Gubernur Kepri Ansar Ahmad wanti-wanti ada hal penting yang boleh dihilangkan.

Hal itu disampaikannya saat doa bersama sebagai tanda dimulainya revitalisasi, Senin (22/8).

Ansar meminta pengerjan penataan Pulau Penyengat khususnya masjid tersebut dilakukan dengan teliti da nada nilai yang tak boleh hilang.

“Agar masjid yang masuk menjadi salah satu cagar budaya ini tetap utuh dan tidak mengubah esensi, harus dijaga nilai historisnya, heritagenya" kata Ansar.

Pekerjaan dalam paket revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat di 2022 ini di antaranya pemasangan videotron di depan masjid.

Kemudian saranan dan prasarana tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, pengembangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang documenter, dan Perbaikan menara masjid.

Pemerintah Provinsi Kepri menanggarkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk proyek ini. Namun, berdasarkan hasil pengumuman lelang, anggaran yang digunakan Rp 5,8 miliar saja.

Penataan Pulau Penyengat adalah salah satu dari empat pekerjaan yang digesa oleh Ansar dalam rangka mempercantik Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri.

Pekerjaan lain yang juga digesa yaitu penataan kawasan Gurindam 12, Penataan Kota Lama, dan Tanjungpinang Heritage Food.

"Kalau terus dimantapkan Tanjungpinang bisa bersaing dengan Batam dan Bintan yang lebih dikenal luas bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara" kata dia.

Ansar menegaskan semua pekerjaan dalam revitalisasi Masjid Penyengat ini telah melalui kajian konsultan, pelaksanaan pekerjaan juga berdasarkan rekomendasi konsultan. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI