GenPI.co Kepri - Pendapatan pariwisata Bintan masih jauh dari target. Kadis Pariwisata Bintan Arif Sumarsono beberkan faktornya.
Arif mengatakan tahun ini Pemerintah Kabupaten Bintan menargetkan pendapatan sektor pariwisata sebesar Rp 200 miliar.
Jumlah itu sebenarnya turun Rp 100 miliar dibandingkan target tahun 2019 atau sebelum pandemi.
Kendati demikian, menurut Arif target tersebut kemungkinan sulit tercapai. Hal itu karena ada berbagai faktor.
Arif menjabarkan beberapa faktor tersebut. Faktor pertama, pembukaan pelabuhan internasional baru dilakukan Maret 2022.
"Setelah dibuka pun ada sejumlah aturan yang bikin wisatawan mancanegara (wisman) urung berkunjung ke Bintan," ujarnya, Selasa (16/8).
Kedua, kebijakan negara asal wisman, apakah mengizinkan warganya melakukan perjalanan luar negeri atau tidak.
Ketiga, rasa trauma terhadap Covid-19 juga menghambat orang untuk berlibur ke Bintan.
Meski begitu Arif mengatakan ada cara untuk meningkatkan kembali jumlah wisman ke Batam.
“Butuh dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan juga seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Dukungan itu dengan menciptakan kembali situasi bahwa Bintan aman, dan bersih dari Covid-19. Untuk itu dibutuhkan komitmen bersama disiplin dalam menerapkan prokes.
Kemudian, fasilitas perhotelan dan resort yang nyaman dengan harga yang memadai dipromosikan secara luas dan teratur ke berbagai negara.
Selain itu, penyelenggaraan kegiatan pariwisata berskala internasional yang sempat ditiadakan sejak tahun 2020, kembali dilaksanakan.
Arif mengatakan realisasi pajak dan retribusi hingga Mei 2022 yang berasal dari hotel sebesar Rp 5,9 miliar, sedangkan restoran hanya Rp 700 juta.
"Hingga Juli 2022, jumlah wisman yang berkunjung ke Bintan sebanyak 9 ribu orang, sedangkan wisatawan domestik mencapai 130 ribu orang," ujarnya.
Jumlahnya masih jauh memang dari target yang sebesar Rp 200 miliar. Meski target bakal sulit dicapai tapi Arif optimistis sektor pariwisata di Bintan kembali bangkit. (ant)