Anjung Cahaya Ditata, Warga Tanjungpinang Malah Khawatir

31 Juli 2022 18:00

GenPI.co Kepri - Kawasan wisata kuliner Anjung Cahaya mau ditata, warga Tanjungpinang malah khawatir.

Selama ini Anjung Cahaya menjadi pilihan tempat wisata masyarakat Tanjungpinang yang ingin berwisata kuliner dan berekreasi bersama keluarga.

Kawasan terbuka di tepi laut itu juga menjadi tempat warga untuk menikmati matahari tenggelam di pinggir pantai.

BACA JUGA:  Pemrov Kepri Konsisten Mempercantik Ibukota Lewat Gurindam 12

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepri akan membangun gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di kawasan Anjung Cahaya. Rencana itu menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.

Salah seorang warga Kelurahan Batu Sembilan, Joko (48) mengatakan Anjung Cahaya sejak dulu menjadi tempat hiburan warga.

BACA JUGA:  Taman Gurindam Akan Dilengkapi Restoran Ternama

“Sudah tradisi, semacam Malioboronya Tanjungpinang,” kata dia, dikutip dari laman resmi Pemko Tanjungpinang, Sabtu (30/7).

Menurut dia, alangkah baiknya kawasan ini ditata lebih baik daripada nanti menghilangkan tradisi masyarakat ngopi di pinggir laut.

BACA JUGA:  Penataan Gurindam 12 Dibahas Serius, Jadi Lokasi UMKM dan Wisata

"Ini ciri khas masyarakat Tanjungpinang, ngopi sambil menikmati pemandangan di pinggir laut, jangan sampai tradisi ini hilang,” ujarnya.

Ia mengatakan, gedung LAM saat ini sudah dibangun dan ada di Dompak. Jika nanti dibangun lagi, tentu akan banyak memakan biaya anggaran juga.

Menurut dia, Pemerintah Kota Tanjungpinang masih membutuhkan suntikan dana untuk pembangungan yang lain.

Ia mengatakan masih banyak yang bisa Pemrov Kepri bantu untuk pembangunan Kota Tanjungpinang yang menyentuh masyarakat, misalnya penanganan banjir di kawasan kilometer sembilan, kampung kolam, dan titik lainnya.

Di Anjung Cahaya ini, ia berharap bisa dibangun lebih baik, ditata supaya lebih indah, tanpa menghilangkan tradisi sejak dahulu.

“Di sini juga, pendatang-pendatang pada umumnya warga asing Singapura dan Malaysia, terkadang mereka duduk ngopi di sini pada malam hari,” kata dia.

Tempat yang menjadi ikon Tanjungpinang itu menurut dia, sebaiknya diramaikan dengan event kesenian.

Misalnya, pentas seni siswa diadakan setiap akhir pekan, bergilir setiap sekolah. Sehingga ada hiburan untuk menunjang orang-orang yang berwisata kuliner di sana.

“Penjualan dari PKL (pedagang kaki lima) di sini pun bisa lebih mendapatkan pemasukan," ucapnya.

Direktur Perwakilan Public Trust Institute Kepulauan Riau, Robby Patria turut berkomentar, menurut dia wajar jika Pemko Tanjungpinang masih keberatan menyerahkan aset Anjung Cahaya untuk digunakan membangun Gedung LAM.

"Sebenarnya, banyak lahan pemprov di Dompak yang belum dipakai dan bisa digunakan untuk pembangunan gedung LAM atau Dekranasda," ucapnya.

Anjung Cahaya menurut dia merupakan lokasi strategis yang masih dimiliki Pemko Tanjungpinang.

"Perlu dipikirkan juga ratusan pedagang yang berada di Anjung Cahaya. Mereka mesti diberikan peluang agar bisa tetap berdagang di sana," kata dia. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI