GenPI.co Kepri - Demi pariwista, jalan menuju Vihara Dharma Sasana dilebarlan. Begini haparan Gubernur Kepri terhadap lokasi itu.
Vihara Dharma Sasana berada di pinggir pantai Senggarang, Tanjungpinang. Terdapat banyak patung seperti patung Buddha, patung Dewi Kuan Im, patung naga, patung pendekar sakti Sun Go Kong dan teman-temannya.
Di dalam vihara terdapat kuil yang dibangun pada abad ke-17 dan masih berdiri kokoh sampai saat ini.
Vihara ini dulunya dibangun oleh imigran dari Cina daratan. Kompleks vihara ini memiliki empat bangunan utama.
Bangunan merupakan kelenteng yang letaknya menghadap ke laut. Kelenteng pertama bernama kelenteng Fu De Zheng Shen, kedua bernama kelenteng Tian Hou Sheng Mu.
Ketiga bernama kelenteng Yuan Tien Shang, sedangkan yang keempat adalah Vihara Dharma Sasana yang dibangun pada tahun 1988.
Gubenur Kepri Ansar Ahmad berjanji pembangunan jalan menuju vihara akan merusak estetika dan cagar budaya yang ada di areal dalam Vihara.
Sebab jalan yang akan dibangun hanya sebatas sampai pintu masuk Vihara Dharma Sasana, Tanjungpinang.
"Penataan di dalam Vihara, kita serahkan ke pengurus yayasan karena mereka yang lebih paham," ujar Ansar, Minggu (24/7).
Pemrov Kepri menganggarkan Rp2 miliar untuk membebaskan lahan jalan menuju Vihara Dharma Sasana.
Sementara BP Kawasan FTZ Tanjungpinang menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar untuk pembangunan jalan tersebut.
Jalan yang akan dibangun menuju Vihara Dharma Sasana adalah sepanjang 1,4 Km dan berlebar 15 meter dengan luas lahan yang dibebaskan seluas 1,7 hektare.
Menurut dia, jika mengandalkan jalan yang sekarang akan sulit menggaet wisatawan.
"Kalau kita dengan jalan yang lebar dan bagus maka bus-bus wisatawan dari Lagoi bisa kesini sekalian city tour ke Tanjungpinang," kata Ansar. (*)