Wisata Bintan Terlanjur Berkesan Mahal, Begini Pembelan Dispar

24 Juli 2022 09:34

GenPI.co Kepri - Wisata Bintan terlanjut berkesan mahal bagi para wisatawan. Dinas Pariwisata (Dispar) Bintan pun bikin pembelaan.

Kepala Dispar Bintan Arif Sumarsono mengatakan pihaknya berupaya menghilangkan citra berwisata di daerah tersebut mahal.

"Citra mahal berwisata di Bintan itu sudah melekat, padahal tidak demikian kondisinya," kata Arif, Sabtu (23/7).

BACA JUGA:  Lagoi Bakal Punya Sirkuit Balap Internasional, Ini Sumber Dananya

Arif mengatakan Bintan memiliki objek wisata yang lengkap, meski mayoritas berada di pesisir.

Wisatawan dapat memilih objek wisata yang disukainya, termasuk mempertimbangkan ketersediaan fasilitas di tempat wisata.

BACA JUGA:  Pemerintah Pusat Lirik Pantai Trikora, Mau Dijadikan Apa?

Secara umum, menurut dia, biaya penginapan di resort atau hotel, makan di restoran, serta penggunaan fasilitas hiburan dan olahraga relatif murah.

Di sepanjang Pantai Trikora, contohnya, terdapat banyak resor dan restoran yang menyediakan makanan yang bersumber dari laut seperti ikan, gonggong, cumi, kepiting.

BACA JUGA:  Ini Aturan Baru untuk Wisatawan Domestik yang Ingin ke Lagoi

Tarif sewa kamar variatif, mulai dari Rp300.000-Rp1 juta lebih, tergantung selera wisatawan.

Harga makanan yang dijual di restoran di dalam kawasan wisata pun hampir sama seperti restoran atau warung di tempat lainnya.

Kawasan wisata di daratan Bintan juga relatif murah, seperti yang berada di kaki Gunung Bintan, dan di Desa Ekang Anculai.

Namun ia tidak menampik ada tarif kamar hotel dan makanan yang cukup mahal, seperti di sejumlah kawasan wisata di Lagoi. Tempat wisata itu membidik wisman dan wisatawan nusantara.

Namun di dalam kawasan pariwisata berskala internasional di Lagoi itu juga terdapat objek wisata yang murah meriah. Bahkan pengelola kawasan itu menyiapkan tempat wisata gratis.

"Jadi tidak semua tarif berwisata di Lagoi itu mahal. Dan tidak semua pula biaya untuk menginap dan makan di kawasan wisata itu sama seperti di Lagoi," ujarnya.

Menurut dia, upaya mengembalikan citra positif terhadap pariwisata di Bintan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.

Pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata dan masyarakat diharapkan membantu meluruskan isu berwisata itu mahal, yang terlanjur menyebar luas.

"Kami yakin pariwisata di Bintan kembali bangkit seperti sebelum pandemi Covid-19," katanya.

Sebelum pandemi, tambahnya, pariwisata di Bintan merupakan sektor andalan, yang memberi kontribusi tertinggi terhadap pendapatan asli daerah.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bintan menargetkan pendapatan dari sektor pariwisata sebesar Rp200 miliar setelah dua tahun nihil.

"Kami berupaya agar bisnis pariwisata di Bintan kembali bangkit. Alhamdulillah, dalam beberapa pekan terakhir, wisman yang berkunjung ke Lagoi terus meningkat, rata-rata 1.000 orang per hari," tuturnya. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI