Permainan Rakyat Kaki Bajang Hadir di Mega Mall

20 Juni 2022 20:41

GenPI.co Kepri - Permainan rakyat kaki bajang hadir di Mega Mall Batam Center. Kehadiran permainan tradisional ini merupakan pemandangan tidak biasa.

Permainan kaki bajang atau disebut juga dengan egrang ini dihadirkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam pada kegiatan Education Fair yang digelar oleh Nongsa Point Marina.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, pihaknya mendorong seluruh amenitas di Kota Batam untuk membuat kegiatan yang mengangkat kebudayaan Melayu.

BACA JUGA:  Asprindo: Tari Melayu Harus Diakui Unesco Sebagai Warisan Budaya

"Kami mendorong hotel, bukan menjual room saja tetapi saat event ada atraksi budayanya," terangnya, Senin (20/6).

Ia mengapresiasi inovasi dari Nongsa Point Marina menampilkan kearifan lokal  pada kegiatannya. Menurutnya adanya atraksi kebudayaan tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

BACA JUGA:  Batam Bakal Punya Taman Budaya, Lokasinya di Sekupang

"Sekarang wisman (wisatawan mancanegara) sudah mulai berdatangan, lewat event kita promosikan budaya kita," ucapnya.

Berbicara tentang budaya ada hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian.

BACA JUGA:  Kampung Cengkui Bulang dan Tradisi Kompang

Acuannya dari sepuluh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya.

Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

"Kaki bajang ini harus ada objek pemajuannya. Pelestariannya sudah kita  bawa ke mal, pemajuannya mungkin nanti ada kompetisi, biasanya dari bambu kita buat dari kayu sehingga kakinya nyaman," tegasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Batam, Muhammad Zen, mengatakan kaki bajang merupakan jenis permainan rakyat, yang termasuk dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Permainan ini mengunakan sepasang kayu atau bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.

"Permainan kaki bajang terbuat dari kayu, ada pijakannya. Fungsi tangan kiri mengangkat kayu, begitu juga tangan kanan," terangnya.

Selain hasil karya sendiri, permainan tradisional seperti ini dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, seperti melatih keseimbangan, konsentrasi, tidak emosi. Lebih seru, permainan dilakukan berkelompok.

Sehingga menurutnya anak-anak bisa bermain sekaligus belajar dan bersosialisasi. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI