Desa Wisata Bakau Serip di Mata Menteri Sandiaga, Dapat Pujian

31 Mei 2022 15:52

GenPI.co Kepri - Desa Wisata Bakau Serip yang terletak di Nongsa disebut Menteri Pariwisata dan Eonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno sebagai sebuah desa wisata yang menawan.

Ia mengatakan setelah dilihat secara langsung, kata Sandiaga, ada perputaran ekonomi di dalamnya.

"Saya sudah melihat sendiri bagaimana ekonomi kreatif ada di sini. Kita ciptakan kolaborasi, bagaimana anak-anak sekolah di Singapura saat musim libur bisa diajak mengunjungi Desa Wisata Bakau Serip," ujarnya, Selasa (31/5).

BACA JUGA:  Pantai Nongsa, Destinasi Wisata yang Dipadati Warga Batam

Dalam kesempatan itu, ia mengucapkan selamat atas masuknya Desa Wisata Bakau Serip dalam ADWI 2022. Setiap tahun Kemenparekraf memilih 50 desa terbaik. Ia memastikan dewan juri sangat independen.

"Desa wisata ini merupakan rekreasi edukasi, konservasi. Harus ada paket pariwisata dari Malaysia dan Singapura. Ini bagian dari kebangkitan ekonomi dan pariwisata serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya," katanya.

BACA JUGA:  Menteri Sandiaga Tiba di Batam, Rudi Yakin Pariwisata Bangkit

Saat kunjungan itu, Sandiaga melihat langsung pembuatan kerajinan tangan dari eceng gondok serta menanam mangrove bersama Rudi dan sejumlah pejabat di Kepri.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi berharap masuknya Desa Wisata Bakau Serip 50 besar ADWI 2022, destinasi wisata Kota Batam bangkit kembali.

BACA JUGA:  Kampung Tua Bakau Serip Batam Dinilai Chef Vindex Valentino

Desa wisata ini hadir di Kota Batam sejak Januari 2019 lalu dengan potensi  wisata alam dengan keberagaman flora dan fauna, konservasi mangrove, edukasi serta wisata pantai.

"Tempat rekreasi ini juga sebagai tempat edukasi. Ini yang menjadi arahan dari Pak Menteri tadi," ujar Rudi.

Kelebihan desa wisata ini, lanjut pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam itu, terdapat  pasir putih di tengah hutan mangrove dan pemandangan yang menghadap ke negara Singapura dan Malaysia.

"Sebetulnya lokasi wisata serupa banyak namun yang sudah dijangkau akses ada di Nongsa," ujarnya.

Dalam area tersebut, dibangun berbagai fasilitas untuk menunjang wisata. Selain itu, dibangun panggung kesenian dan budaya, tracking mangrove restoran seafood, selfie area, toko cindera mata, toko sewa alat, serta dilengkapi panggung pertunjukan seni dan WiFi area.

 

Tak hanya fasilitas penunjang wisata, di Mangrove Pandang Tak Jemu pun dilengkapi dengan fasilitas penunjang kenyamanan wisata, seperti kamar mandi umum dan musala.

"Desa Wisata Bakau Serip sebelumnya tahun 2021 pernah mengikuti kegiatan yang sama. Pada tahun itu, lolos 100 besar. Tahun 2022 ini masuk 50 besar," katanya.

Rudi optimistis, dengan banyaknya destinasi wisata yang bermunculan akan menambah gairah wisatawan datang ke Batam. Selain itu, perhatian Menparekraf terhadap Batam juga merupakan energi tersendiri bagi Batam untuk membangkitkan pariwisata.

"Pak Menteri beberapa kali sudah mengunjungi Batam. Semoga perhatian beliau akan menjadikan pariwisata Batam bangkit lagi," ujarnya. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI