GenPI.co Kepri - Masjid Tanjak digadang bakal jadi salah satu ikon wisata Kota Batam. Masjid Tanjak ini berada di kawasan Bandara Hang Nadim Batam.
Pembangunan Masjid Tanjak dimulai pada 23 Desember 2020. Masjid ini dijadwalkan rampung tahun ini.
Berbeda dengan masjid pada umumnya, masjid ini memiliki bentuk perlengkapan busana adat Melayu yang digunakan sebagai penutup kepala yaitu tanjak.
Wali Kota yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam mengatakan tanjak memiliki lambang kewibawaan dan identitas masyarakat Melayu.
“Ini merupakan konsep bangunan yang pertama di Indonesia, sekaligus merupakan masjid monumental kedua yang dibangun di Batam,” kata Rudi, Kamis (26/5) saat meninjua progres pembangunan Masjid Tanjak.
Masjid Tanjak didirikan di lahan seluas sekitar 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunannya 2.094 meter persegi sedangkan lantai 2 luas bangunannya 468 meter persegi.
Tempat ibadah ini dirancang mampu menampung jemaah laki-laki di lantai 1 sebanyak 900 jemaah, sedangkan kapasitas jamaah perempuan pada lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah.
Tinggi bangunan masjid mencapai 39,5 meter dengan tinggi menara masjid 45 meter. Pembangunan masjid ini mencapai Rp39.937.665.520 dengan sumber pembiayaan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dalam peninjauan tersebut, Rudi memastikan secara detil mulai dari interior, eksterior, ornament masjid, tempat wudhu, taman, podium mimbar dan penerangan di area masjid.
“Saya ingin masjid ini selesai tepat waktu dan bangunannya harus bisa bikin jemaah nyaman,” ujar Rudi.
Baik dari sisi bangunan maupun interior masjid tersebut hampir rampung, lantai satu dan lantai dua juga sudah ditata, hanya perlu dilakukan finishing sebelum dilaunching dan dapat digunakan untuk beribadah.
Rudi mengatakan, peninjauan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan Masjid Tanjak supaya bisa digunakan masyarakat untuk kebutuhan rohani khususnya pengguna moda transportasi penerbangan saat tiba atau hendak meninggalkan Batam.
“Saya meminta kepada pihak pelaksana agar membenahi bagian-bagian bangunan masjid yang masih belum optimal,” kata Rudi.
Setelah dibenahi nantinya masjid itu akan siap digunakan untuk ibadah maupun kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. (*)