Vihara hingga Perigi Tua, Situs Wisata Sejarah di Pulau Buluh

23 Februari 2022 21:00

GenPI.co Kepri - Pulau Bulang, merupakan satu dari tiga kecamatan yang letaknya di hinterland atau pulau penyangga.

Di pulau tersebut masih banyak situs peninggalan sejarah yang kerap dikunjungi wisatawan.

Perigi atau sumur tua misalnya, merupakan situs tertua yang masih dapat dideteksi jejaknya di Pulau Bulang.

BACA JUGA:  Kesenian Melayu Jadi Pembuka MTQ Belakang Padang, Wow Semarak!

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata dan asosiasi pariwisata yang ada di Batam sempat ke sana awal Febuari 2022 ini.

Ardi mengatakan perigi tua itu memiliki kedalaman sekitar tujuh meter. Menurut  kisah yang diceritakan turun temurun, perigi tua itu dulunya dijadikan sumber air tawar bagi warga setempat selama beratus tahun silam.

BACA JUGA:  Yuk ke Lang-lang Laut, Ada Bazar Kuliner hingga Kerajinan Melayu

Perigi itu juga terbuat dari susunan bata berlabel  Batam. Batam tersebut merupakan produksi pabrik Batam Brick Works yang dibangun Raja Ali Kelana sektiar tahun 1896.

Namun, saat ini kodisi perigi itu terlihat sudah tak terawat dan ditumbuhi rumput dan lumut hijau.

BACA JUGA:  Belakang Padang Digadang Jadi Wisata Andalan, Begini Persiapannya

Selain perigi tua, di Pulau Buluh juga terdapat wisata sejarah berupa bangunan lama Tionghoa. Dulunya bangunan itu merupakan bekas kantor camat pertama di Batam.

Selain itu juga ada Toa Pekong Pulau Buluh yang usianya sudah sangat lama. Saat ini Toa Pekong itu berganti nama menjadi Vihara Samudra Bhakti.

Pulau Buluh juga punya pasar pertama di Batam, bentuk bangun gedung itu masih dipertahankan oleh warga Tionghoa yang ada di pulau itu.

Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah Edi Sutrisno mengatakan, Pulau Buluh punya sejarah yang tak terpisahkan dari perkembangan Batam. Dulu pusat pemerintahan pertama atau kantor camat pertama ada di Pulau Buluh.

“Barulah kemudian pindah ke Belakang Padang sekitar tahun 1953,” kata Edi.

Kemudian setelah tahun 1983, Batam menjadi kota administratif, pusat pemerintahannya pun berada di Batam.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Kepri Donna Justitia mengaku baru mengetahui jika di Pulau Buluh ternyata banyak peninggalan bersejarah.

“Ini bisa dikemas dan dijadikan paket wisata sejarah kedepannya,” kata Donna, dikutip dari laman resmi Disbudpar Batam.(*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI