GenPI.co Kepri - Pulau Penyengat di Tanjung Pinang merupakan pulau bersejarah di Kepri. Pulau ini menjadi salah satu tujuan liburan masyarakat dalam mengisi libur Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah.
Keluarga Sultan Riau-Lingga-Pahang, Tengku Fuad mengatakan sejak hari pertama Lebaran, masyarakat ramai berlibur ke Pulau Penyengat.
"Hari pertama Lebaran sekitar seribu orang, sementara hari kedua mencapai 5.000-an orang. Hari ini sepertinya lebih dari 7.000 orang," kata Fuad, Rabu (4/5).
Di Pulau Penyengat banyak hal yang bisa dinikmati masyarakat, mulai dari makanan khas, Masjid Raya Sultan Riau serta makam Raja Haji Fisabilillah.
Ramainya Pulau Penyengat juga disebabkan adanya kunjungan silaturahmi masyarakat ke rumah saudara atau teman-temannya di Pulau Penyengat.
Tengku Fuad yang juga selaku Imam Masjid Raya Sultan Riau, mengucap syukur atas ramainya kunjungan masyarakat ke Pulau Penyengat.
"Lebih ramai, jika dibandingkan tahun lalu atau tahun sebelumnya," ucapnya.
Salah seorang pengunjung, Ayu mengaku sering mengunjungi Pulau Penyengat. Namun, sejak pandemi sudah tidak pernah lagi menyambangi Pulau Penyengat.
"Baru tahun ini kembali ke Pulau Penyengat. Kami salat dan jalan-jalan di pulau ini," tuturnya.
Pengunjung Pulau Penyengat lainnya, Risna beharap pulau itu dapat lebih terawat atau bisa membuat berbagai acara besar. Sehingga dapat menjadi daya tarik dengan skala internasional.
"Acara akbar tentunya menjadi magnet yang menarik semakin banyak pengunjung di Pulau Penyengat," ujarnya.
Pulau Penyengat hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dari Pelabuhan Kuning, Kota Tanjungpinang.
Puluhan kapal pompong sejak pagi hingga malam hari mengangkut penumpang dari Pelabuhan Kuning ke Pulau Penyengat, dengan harga tiket Rp7.000 per orang. (ant/*)