Menhub Izinkan Pelayaran Karimun-Malaysia, Dirjen Imigrasi Belum

14 April 2022 03:01

GenPI.co Kepri - Menteri perhubungan akhirnya mengizinkan pelayaran rute Karimun-Malaysia. Tapi rencana masih terkendala izin Dirjen Imigrasi.

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi mengatakan pengajuan pembukaan akses perjalanan luar negeri dari Karimun menuju Malaysia sudah diajukan sejak akhir Februari 2022.

Pengajuan itu dilakukan setelah pemerintah pusat membuka jalur pelayaran internasional Batam dan Bintan menuju Malaysia dan Singapura.

BACA JUGA:  Polisi Razia Yustisi di Pelabuhan Harbour Bay, Tak Pandang Bulu!

Pihaknya sempat senang setelah Menteri Perhubungan mengizinkan Pelabuhan Internasional Karimun kembali membuka jalur pelayaran Karimun menuju Pelabuhan Stulang Laut Malaysia. Apalagi jalur itu telah dua tahun tak beraktivitas sejak diserang pandemi.

Namun sampai saat ini rencana itu belum bisa dilakukan meski Pelabuhan Internasional Karimun dinilai layak beroperasi. Penyebabnya adalah Dirjen Keimigrasian belum mengeluarkan izin,

BACA JUGA:  Pelabuhan Diminta Siapkan Fasilitas Penyambutan Wisman, Apa Saja?

Junaidi optimistis Kementerian Hukum dan HAM melalui Dirjen Keimigrasian mendukung rencana pembukaan akses tersebut, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Malaysia.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ijin tersebut sudah terbit sehingga pelabuhan dapat beroperasi," harapnya, Rabu (13/4).

Junaidi mengakui sejak dibukanya akses pelabuhan internasional di Batam dan Bintan, menyusul berbagai pembenahan kebijakan, jumlah wisatawan yang masuk ke Kepri terutama dari Malaysia dan Singapura meningkat.

BACA JUGA:  Ternyata Masih Ada 2 Pelabuhan Internasional di Batam Belum Buka

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar juga berharap Dirjen Imigrasi segera mengeluarkan ijin agar Pelabuhan Karimun dapat beroperasi.

Menurut dia, percepatan pengoperasian pelabuhan di Karimun perlu dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Malaysia menjelang Lebaran.

Buralimar mengatakan, puasa dan Idul Fitri ini momentum untuk meningkatkan kunjungan wisman mengingat ada hubungan emosional Malaysia dengan warga Karimun, Tanjungpinang, Batam dan Bintan.

“Warga Malaysia banyak memiliki saudara yang tinggal di Kepri sehingga mereka akan mengunjunginya menjelang Lebaran, melepas rindu setelah dua tahun tidak bertemu," tuturnya.

Diakuinya saat ini masih ada ganjalan dalam peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Kepri, yakni syarat perjalanan luar negeri harus bebas Covid-19 berdasarakan swab PCR dari negara asal.

Hal itu memberatkan wisman asal Singapura dan Malaysia, karena biaya swab PCR di negara mereka relatif mahal ketimbang antigen.

Buralimar mengatakan, biaya tes PCR di Singapura mencapai Rp1 juta. Negara tersebut bahkan tak lagi menerapkan kebijakan swab PCR terhadap wisatawan yang masuk ke sana. Melainkan cukup dengan antigen. (ant/*) 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI