Bunda, Ini Tips Menghadapi Baby Shaming, Coba Yuk!

21 Februari 2022 19:30

GenPI.co Kepri - Bunda pernah mengalami baby shaming? Baby shaming ini merupakan sindiran, kritikan maupun komentar terhadap si kecil yang dapat menyakitkan hati.

Misalnya, bayinya kok kurus ya? Atau dulu umur segini anak saya udah bisa jalan, kok anak kamu belum? Serta komentar-komentar lainnya.

Perasaan seorang ibu tak bisa dibohongi. Saat mendengar komentar-komentar seperti itu pasti jadi merasa rendah diri. Merasa tidak mampu mengurus anak dengan baik, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  Konsumsi Makanan Ini Jika Ingin Sembuh dari Covid-19

Menyedihkannya, baby shaming ini seringkali dilakukan oleh orang terdekat. Para bunda harus punya trik agar dapat mengatasinya sehingga bisa tetap waras menghadapi omongan orang lain.

Jika dibiarkan baby shaming dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu. Anak pun akan mengalami dampaknya jika ibu terganggu.

BACA JUGA:  5 Tips Biar Betah Belajar Bahasa Inggris

Berikut tips yang bisa bunda praktikkan saat mendapat perlakuan babu shaming.

Abaikan

BACA JUGA:  4 Tips Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh di Tengah Pandemi

Abaikan perilaku baby shaming dan jauhi pelakunya. Jangan dengarkan omongannya. Jika memungkinkan hindari bertemu dengan si pelaku baby shaming.

Sedikit sulit jika pelaku baby shaming ini adalah orang terdekat. Mertua atau orang tua misalnya. Jika memungkinkan sebaiknya pisah rumah. Tapi jika tidak memungkinkan tutup telinga rapat-rapat.

Percaya diri

Bunda harus percaya diri. Yakinlah bahwa hanya bunda yang paham kondisi anak bunda. Bukan si pelaku. Bunda yang lebih tahu bagaimana mengurus dan apa yang terbaik untuk anak.

Jika memang anak anak mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya, sebaiknya bunda diskusikan dengan orang yang berkompeten di bidangnya, misalnya psikolog, dokter anak atau ahli gizi.

Memikirkan hal positif

Ketimbang memikirkan komentar pelaku baby shaming, sebaiknya bunda pikirkan saja hal-hal yang positif.

Misalnya tentang kemampuan motorik anak yang semakin bagus. Pikirkan saja apa yang kira-kira akan bunda ajarkan pada si anak atau pencapaian apa yang telah anak bunda lakukan.

Fokus berikan kasih sayang

Dari pada fokus dengan komentar atau sindiran orang lain, lebih baik bunda fokus memberikan kasih sayang dan perhatian ke anak.

Kedekatan emosional dengan anak dapat lebih terbangun. Anak pun jadi tambah sayang ke bunda. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI