GenPI.co Kepri - Berpuasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi seorang muslimin. Untuk menambah kesempurnaan ibadah, ada beberapa amalan sunah yang sangat dianjurkan.
Amalan-amalam sunah dalam ibadah apapun tidak boleh diabaikan, termasuk juga amalan sunah dalam ibadah puasa.
Dilansir dari nu.or.id, Syekh Muhammad ibn ‘Umar Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in menuliskan 10 amalan sunah yang harus dilakukan saat berpuasa.
1. Makan sahur
Rasulullah SAW bersabda “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).
Bersantap sahur ini dilakukan dengan menyantap sesuatu walau hanya seteguk air. Rasulullah SAW juga bersabda:
“Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).
2. Menyegerakan berbuka
Segrakan berbuka sebelum salat magrib. Saat berbuka disunnahkan dengan kurma. Jik tidak ada maka dengan air.
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).
Sebuah riwayat menyebutkan, sebelum salat magrib Rasulullah selalu berbuka dengan kurma basah, jika tidak ada beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada beliau berbuka dengan air putih.
3. Membaca doa berbuka
Membaca doa, allahumma lakasumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika ya arhamarrahimin.
Artinya “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”
4. Mandi besar
Mandi besar dari junub, haid atau nifas wajib dilakukan sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah dalam keadaan suci.
Selain itu juga dikhawatirkan air masuk ke mulut, telinga, anus dan lain sebagainya jika mandi dilakukan setelah fajar dan puasa telah dimulai.
5. Menahan lisan
Sunnah yang sebaiknya dilakukan saat berpuasa adalah menahan lisan dari perkara yang tak berguna.
Apalagi perkara haram seperti berbohong dan mengumpat. Sebab, hal itu akan menggugurkan pahala berpuasa.
6. Menahan diri
Puasa berarti menahan diri. Dari semua yang tak sejalan dengan hikmah puasa. Seperti berlebihan dalam mengadakan makanan dan minuman.
Bersenang-senang dengan perkara yang sejalan dengan keinginan dan kepuasan nafsu. Baik yang didengar (musik), ditonton, disentuh, diraba dan dicium.
7. Memperbanyak sedekah
Pahala dilipatgandakan saat Ramadan. Bersedekahlah, baik kepada keluarga, kerabat maupun keluarga.
Salah satunya dengan berbagi makanan untuk berbuka puasa.
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).
8. Memperbanyak itikaf
Sebaiknya itikaf di masjid dilakukan sebulan penuh. Jika tidak lakukan di 10 malam terakhir karena itu yang diutamakan.
Rasulullah selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah.
9. Mengkhatamkan Al Quran
Mengkhatamkan Al Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya hingga 60 kali.
Selain itu, juga sebaiknya memperbanyak baca Al-Quran, belajar Al-Quran, menuntut ilmu, berdzikir, berbuat baik di mana pun, walaupun saat berada di jalan.
10. Istiqamah
Istiqamah atau memiliki ketetapan hari dalam menjalankan amaliah Ramadan kemudian melanjutkan amaliah-amaliah itu di bulan-bulan berikutnya. (*)