GenPI.co Kepri - Penyakit stroke bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda. Menurut S. Ausim Azizi, MD, pimpinanan jurusan Neurology dan dosen neurology Temple University Medical School di Philadelphia stroke pada usia muda tak sama dengan stroke yang menimpa usia lanjut.
Stroke terjadi karena penurunan asupan atau suplai darah ke otak. Penyebab yang sering terjadi adalah karena adanya pembekuan darah di dalam jantung atau pembuluh darah.
Penyebab lainnya adalah pembedahan pembuluh darah di leher. Untuk kasus yang ini pembekuan diakibatkan oleh robekan kecil pada pembuluh darah besar dan darah dikirim ke otak.
Sementara itu stroke di usia muda banyak disebabkan oleh migrain,pil KB, kehamilan, merokok dan perubahan hormon.
The Collaborative Group for the Study of Stroke in Young Women menyebutkan bahwa pil KB dapat meningkatkan risiko jika diminum oleh perempuan yang memiliki darah tinggi atau migrain, apalagi jika perempuan tersebut perokok berat.
Kardiogenik juga bisa menjadi pemicu. Yang termasuk dalam kardiogenik adalah sakit jantung, kelainan katup jantung, patent foramen ovale atau lubang pada jantung di sisi kanan dan kiri.
Bahkan obesitas dan kecanduan alkohol dapat menyebabkan masalah pada jantung sehingga membuat anak muda terkena stroke.
Anak muda sebaiknya juga mengenali gejala stroke. Untuk memudahkan gejala stroke biasanya sering disebut dengan FAST.
F atau Face (wajah), caranya dengan menundukkan wajah Anda, cobalah untuk tersenyum. Jika Anda tidak bisa mengangkat kedua sisi mulut, maka mungkin ada sesuatu yang salah.
A atau Arm (lengan), cobalah untuk mengangkat lengan. Jika salah satu tangan Anda jatuh lunglai ke bawah, maka Anda perlu waspada.
S atau Speech (bicara), cobalah untuk berbicara, ucapkan kalimat mudah. Jika terdapat keanehan dalam pelafalan kata, seperti mendadak cadel, maka Anda harus segera menganalisis gejala lainnya.
T atau Time (waktu), Jika semua gejala itu Anda alami, maka jangan buang waktu lagi, segera pergi ke dokter!
Penyakit stroke di usia muda bisa dicegah. Bagaimana caranya?
Olahraga yang teratur untuk menjaga berat badan yang stabil. Olahraga dapat membakar lemak dan kalori, sehingga penyumbatan pada pembuluh darah akibat lemak jenuh tidak terjadi.
Diet makan makanan rendah lemak seperti buah-buahan, sayuran dan gandum utuh.
Pantau tekanan darah setiap saat, sehingga jika tekanan darah tinggi, Anda bisa segera mengantisipasinya. Cek juga kolestrol Anda. Kemudian menghindari rokok, narkoba dan alkohol. (hellosehat)