GenPI.co Kepri - Para penderita hipertensi wajib menjaga pola makan bulan puasa. Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Fitri Hudayani, SST, SGz, MKM mengatakan penderita hipertensi harus membatasai asupan makanan yang mengandung natrium dan lemak tinggi.
"Untuk hipertensi kuncinya sama seperti hari biasa. Membatasi makanan yang tinggi natrium, tinggi lemak dan cukup serat," kata Fitri, dikutip dari ANTARA, Kamis (24/3).
Makanan tinggi natrium yang harus dihindari di antaranya seperti makanan yang diawetkan, makanan asin, makanan olahan dan makanan dengan bumbu penyedap yang banyak.
Fitri mengatakan penderita hipertensi disarankan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan.
Di bulan Ramadan, Fitri mengingatkan agar para penderita hipertensi lebih ekstra dalam menjaga asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Terutama hidangan-hindangan yang sering disediakan untuk menu buka puasa. Takjil seperti gorengan atau makanan selingan setelah tarawih yang tinggi natrium dan lemak juga harus dihindari.
Saat berbuka dinjurkan minum air putih dan makan buah segar. Konsumsi buah ini bisa juga digantikan dengan mengonsumsi kurma sebanyak tiga butir.
Hal yang harus diwaspadai oleh penderita hipertensi saat bulan Ramadan adalah saat mengikuti acara buka puasa bersama.
Biasanya makanan yang disediakan sangat banyak, makanan yang perlu dihindari pun berlimpah. Penderita hipertensi harus bisa melakukan kontrol diri saat memilih makanan yang akan dikonsumsi.
“Paling penting hindari makanan yang mengandung natrium, lemak dan harus perbanyak serat,” kata Fitri.
Selain mengatur pola makan, penderita hipertensi juga disarankan untuk tetap melakukan olahraga. Namun, intensitasnya disesuaikan. Sebab, dalam kondisi puasa tubuh lemas karena kurang cairan. Olahraga pun jangan dipaksakan dengan jenis yang berat.
"Olahraga rutin boleh tapi yang tidak memberatkan,” ujarnya.
Selama berpuasa, penderita hipertensi juga dianjurkan untuk beristirahat dengan cukup dan teratur dalam mengonsumsi obat.(ANT/*)