Waktu yang Tepat dan Manfaat Skrining Kesehatan Rutin

10 Maret 2022 03:00

GenPI.co Kepri - Sebagai upaya menemukan dini berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti gangguan ginjal yang bisa berujung gagal ginjal, Kementerian Kesehatan RI menyarankan orang berusia 15 tahun mulai lakukan skrining kesehatan rutin.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian PTM, Kemenkes RI dr. Elvieda Sariwati MEpid, mengatakan, lewat skrining dapat diketahui apakah seseorang mengalami masalah ginjal atau tidak.

Termasuk gangguan ginjal yang bisa berujung gagal ginjal bila terlambat ditemukan dan tak mendapatkan penanganan tepat.

BACA JUGA:  Dokter Ingatkan Bahaya Covid pada Anak, Orang Tua Diminta Waspada

"Deteksi dini mulai usia 15 tahun. Deteksi dini di masyarakat melalui kegiatan di Pos Binaan Terpadu (Posbindu). Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit risiko dari penyakit ginjal kronik antara lain hipertensi, diabetes, dan obesitas," katanya.

Dia menjelaskan, skrining mencakup wawancara terkait faktor risiko penyakit tidak menular pada diri sendiri dan keluarga, pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut, untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) dan ada tidaknya kencenderungan ke arah obesitas sentral, pemeriksaan gula darah dan tekanan darah.

BACA JUGA:  Ini Dokumen yang Harus Disiapkan Saat Mendaftar Nikah di KUA

Selanjutnya, akan ada identifikasi faktor risiko penyakit tidak menular, pemberian edukasi serta tindak lanjut berupa rujukan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) jika ditemukan indikasi faktor risiko.

"Jadi bisa dideteksi dari awal. Pemeriksaan dini untuk yang sehat minimal setahun sekali," kata dia.

BACA JUGA:  Dokter: Pajak Rokok Bisa Dijadikan Sumber Penangangan Kanker

Elvieda menerangkan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan transformasi kesehatan yang salah satu pilarnya meningkatkan layanan kesehatan primer dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif.

Populasi yang disasar yakni mereka yang sehat dan berisiko. Pada mereka yang sehat yakni belum memiliki gejala penyakit dilakukan upaya promosi kesehatan agar tetap sehat dan tidak masuk ke dalam kategori populasi berisiko.

Sementara pada pada populasi yang sudah berisiko dilakukan pencegahan primer melalui deteksi dini baik itu faktor risikonya maupun penyakitnya sehingga diharapkan penyakit dapat ditanggulangi.

Pada para penyandang penyakit, maka diupayakan agar bisa diobati supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.

"Penyakit yang mendasari penyakit ginjal kronik yakni hipertensi dan diabetes. Pelayanan kesehatan bagi pasien hipertensi dan diabetes yang di dalamnya juga mulai dari deteksi dini sampai pengendaliannya supaya pasien aktif berobat agar terkendali tekanan darah dan gula darahnya sehingga tidak masuk ke komplikasi," kata Elvieda.

Selain skrining kesehatan, dia juga menyarakan masyarakat melakukan pola hidup sehat agar tak terkena penyakit tidak menular termasuk penyakit ginjal, diabetes, hipertensi dan obesitas.

Hal itu dapat dicegah antara lain dengan melakukan diet dengan gizi seimbang untuk menurunkan risiko, melakukan aktivitas fisik dengan aman, menghindari merokok dan minuman beralkohol. (ant/*)

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI